Rabu, 10 Juni 2009

MONGKEY

anjrit bgt nilai gu jelek,  gue gak percaya, ampe bingung mau nulis apa...

bodo ahhhhhhhhhhhh....................

Senin, 27 April 2009

Rahasia Dibalik Angka

“Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya.” 

(Q.S. Ar-Ra’du 13 : 


Ayat-ayat Allah ada yang tertulis dalam kitab suci Al Quran dan ada pula yang tidak tertulis di dalamnya, yaitu yang terbentang di seluruh jagat raya. Ayat 8 dari surat ke-13 di atas menjelaskan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu dengan kadar ukuran yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, tidak ada ayat Allah, baik yang tertulis maupun yang terbentang itu ada atau terjadi begitu saja, tanpa disengaja. Semuanya sudah direncanakan, diperhitungkan, dan diatur oleh-Nya, bukan merupakan sesuatu yang kebetulan. 

Apabila disengaja, tentu ada maksud dan tujuannya. Maksud dan tujuan Allah membuat itu semua ada yang bisa langsung dipahami oleh manusia namun ada juga yang memerlukan penafsiran. Saat manusia melakukan penafsiran, bisa jadi makna sebenarnya dari ayat-ayat Allah itu tersingkap, tetapi mungkin juga penafsiran itu tidak atau belum mencapai makna sebenarnya. Namun yang pasti, manusia memang diperintahkan untuk terus menelaah dan mengkaji ayat-ayat Allah.

Demikian juga dengan ayat-ayat Allah yang berupa angka dan bilangan, baik yang terdapat di dalam Al Quran ataupun yang ada di alam semesta ini. Planet yang beredar mengelilingi matahari berjumlah 9, satu tahun terdiri atas 12 bulan, satu minggu ada 7 hari. Umat Islam diperintahkan shalat wajib sehari semalam 5 kali, apabila berjamaah pahalanya 27 derajat. Seusai shalat, kita disuruh berdikir masing-masing 33 kali. 

Tentu ada makna di balik angka-angka tersebut.

Pertanyaannya, bisakah manusia menafsirkannya? 

Bagaimana hukumnya?


Angka-Angka Bermakna


Fenomena 165 

Di dalam Flying Book yang ditulis oleh KH. Fahmi Basya, bilangan 165 ditafsirkan memiliki arti yang khusus. Angka 1 berarti Tuhan, tertuang dalam konsep Ihsan. 6 berarti Rukun Iman dan 5 merupakan Rukun Islam. Angka 165 itu ternyata juga muncul ketika kita melaksanakan zikir di setiap ba’da shalat fardhu. Nabi memerintahkan kita untuk berzikir dengan mengucap Subhanallaah sebanyak 33 kali, Alhamdulillah 33 kali, dan Allaahu Akbar juga 33 kali. Dalam hadis sahih riwayat Muslim dari Abu Hurairah juga dari Qutaibah, Rasul bersabda, “Sukakah kamu kuajarkan suatu amal yang dapat memperoleh pahala orang-orang dahulu serta mendahului orang-orang sesudah kamu dan tidak akan ada orang yang lebih mulia dari kamu melainkan orang yang mengamalkan seperti amalmu, sabda Rosul: Hendaklah kamu tasbih, takbir dan tahmid masing-masing 33 kali setiap selesai shalat.” 

Apabila setiap selesai shalat masing-masing ucapan zikir itu dilafalkan sebanyak 33 kali, maka dalam sehari semalam atau lima kali shalat fardhu maka kita mengucapkan zikir-zikir itu masing-masing sebanyak 33 x 5 = 165. Jadi, ditafsirkan bahwa zikir-zikir ba’da shalat merupakan pengokoh Islam, Iman, dan Ihsan kita. Dengan konsisten mengucapkan zikir-zikir itu secara ikhlas dan khusyu, berarti kita menjaga dan memperkuat ke-Islam-an, ke-Iman-an, dan sikap Ihsan kita. 

Selain itu, angka 165 juga muncul dalam fenomena lima bilangan ganjil pertama. Di dalam hadis disebutkan bahwa Allah menyukai yang ganjil. Apabila kita menjumlahkan lima bilangan ganjil pertama yang dipangkat dua maka akan kita dapatkan hasilnya sebagai berikut: 

12 + 32 + 52 + 72 + 92 

= 1 + 9 + 25 + 49 + 81 

= 165 

Juga apabila kita perhatikan surat ke-1 dalam Al Quran, yaitu Al Fatihah, terjemah ayat ke-5 berbunyi, “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan”. Tafsirannya, menyembah dan memohon pertolongan tertuang dalam rukun Islam. Sedangkan ayat ke-6 nya berarti “Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus”, tafsirannya, untuk menempuh jalan yang lurus harus berbekal Rukun Iman.


Peringatan Ahad

Ahad berarti satu, juga merupakan nama salah satu hari. Berkaitan dengan hal ini, apabila kita coba perhatikan beberapa kejadian pada tahun 2004 yang lalu, akan kita temukan sebuah rangkaian ‘pertanda’ tentang pesan tertentu yang disampaikan oleh Allah kepada manusia. Pada tahun itu, Hari Raya Idul Adha tanggal 10 Dzulhijah yang bertepatan dengan tanggal 1 Februari jatuh pada hari Ahad. Demikian juga dengan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal yang bertepatan dengan tanggal 14 November, jatuh pada hari Ahad. Maulid Nabi Muhammad saw. tanggal 12 Robiul Awal yang bertepatan dengan tanggal 2 Mei pun ternyata jatuh pada hari Ahad. Juga peristiwa Isra’ Miraj tanggal 27 Rajab yang bertepatan dengan tanggal 12 September dan Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram yang bertepatan dengan tanggal 22 Februari, keduanya juga terjadi pada hari Ahad. Dan yang paling akhir, ada sebuah peristiwa yang menggemparkan seisi dunia yang merenggut ratusan ribu korban jiwa, yaitu bencana gempa bumi dan Tsunami di Aceh pada tanggal 26 Desember, ternyata juga terjadi pada hari Ahad. 

Apakah peristiwa-peristiwa besar yang sama-sama terjadi pada hari Ahad tersebut terjadi secara kebetulan? Pasti tidak. Sepertinya bumi yang terus berotasi dan berevolusi ini melalui kejadian-kejadian tersebut sedang mengumandangkan kalimat ‘Ahad’, ‘Ahad’, ‘Ahad’, ‘Ahad’, … ‘Ahad’. Lantas apakah atau siapakah ‘Ahad’ itu. Jawabnnya adalah Allah. “Katakanlah, ‘Dia-lah Allah, Yang Maha Esa (Ahad). Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia’.” (Q.S. Al Ikhlash 112: 1-4) 

Peristiwa-peristiwa Ahad itu sepertinya menjadi peringatan bagi manusia untuk kembali mengingat Allah Yang Maha Ahad. Zaman sekarang ini memang semakin banyak orang yang berbuat maksiat dan melalaikan perintah Allah. Sehingga, barangkali Allah pun memperingatkan kita melalui peristiwa-peristiwa tersebut. “Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.” (Q.S. Yunus 10: 5) 


27 Derajat 

Dalam salah satu hadis disebutkan bahwa pahala shalat berjamaah adalah 27 derajat lebih tinggi dibandingkan shalat sendiri. Tentang hal ini, Agus Mustofa dalam buku Pusaran Energi Ka’bah menyatakan bahwa ketika kita shalat –di mana di dalamnya kita banyak membaca ayat Al Quran, berzikir, dan menyebut nama Allah– sesungguhnya kita sedang memancarkan energi positif dari dalam diri kita. Energi itu berupa getaran-getaran sebagaimana digambarkan dalam firman Allah, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal”(Q.S. Al Anfal 8: 2)

Menurut Agus, saat belum melakukan shalat, energi itu tidak terpancar. Tetapi ketika kita sudah memulainya, energi itu akan terpancar baik secara vertikal maupun horisontal. Agus mengibaratkan hal itu dengan lampu yang dinyalakan dengan tenaga baterai. Lampu yang dinyalakan hanya dengan satu baterai tentu kalah terang dengan yang dinyalakan dengan lebih banyak baterai. Demikian juga dengan orang yang melaksanakan shalat. Jika kita shalat sendirian, energi yang kita pancarkan hanya memiliki kekuatan satu pancaran saja. Tetapi kalau kita sholat berjamaah, maka masing-masing orang memancarkan energinya masing-masing dan bergabung menjadi energi yang jauh lebih besar. Hal ini persis seperti sejumlah baterai yang digabungkan secara serial untuk menghidupkan lampu. Baterai-baterai yang terhubung secara serial itu harus bersentuhan satu sama lain agar energinya bisa tersalur dan bergabung. Demikian juga halnya dengan shalat berjamaah, Rasul memerintahkan kita untuk merapatkan barisan sampai bersentuhan satu sama lain, tapi bukan berarti berdesak-desakkan. Hal ini ditafsirkan agar energi positif yang terpancar masing-masing jamaah bisa tersalurkan dan bergabung menjadi pancaran energi yang lebih besar. Begitu juga denga shalat berjamaah di Masjidil Haram yang dikatakan oleh Rasul berpahala 100 ribu kali lipat dibandingkan shalat sendiri di tempat lain. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan karena adanya pancaran-pancaran energi positif dari jutaan jamaah yang melaksanakan shalat di seputar Ka’bah dan Masjidil Haram, ditambah dengan pancaran energi dari sekian banyak umat Islam yang melaksanakan shalat di berbagai penjuru dunia yang semuanya menghadap ke Ka’bah di Masjidil Haram. 


Kelipatan 19 

Fenomena angka 19 dan kelipatannya di dalam Al Quran memang sudah cukup lama dibicarakan orang. Berikut adalah beberapa di antaranya yang dikutip dari buku Matematika Islam yang ditulis oleh KH. Fahmi Basya, dosen mata kuliah Matematika Islam di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta.

Apabila kita hitung jumlah huruf nyata dalam kalimat basmalah, akan kita lihat ada 19 huruf nyata di dalamnya. Selain itu, angka 19 atau kelipatannya juga banyak muncul dalam Al Quran (lihat Tabel).

Tabel di atas baru sebagian saja yang dikutip, karena dalam tulisan Fahmi Basya ada 26 poin dalam tabel tersebut. Masih berkaitan dengan angka 19, apabila kita menghitung ruas tulang jari-jari tangan dan kaki kita maka masing-masing memiliki 19 ruas tulang.

Kita memiliki dua tangan dan dua kaki, jumlah ruas tulang tersebut adalah 19 x 4 = 76. Adapun surat ke-76 di dalam Al Quran adalah Al Insan yang berarti manusia. Sehingga, apabila kita perhatikan nomor surat, nama surat, dan jumlah ruas tulang, ternyata memiliki hubungan satu sama lain yang berkaitan dengan bilangan 19.


Pengulangan 7

“Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Quran yang agung.” (Q.S. Al Hijr 15: 87). Sebagian besar ulama menafsirkan bahwa tujuh ayat yang diulang-ulang itu adalah surat Al Fatihah. Dan faktanya memang benar, tujuh ayat dalam surat Al Fatihah itu memang diulang-ulang oleh seluruh umat Islam ketika melakukan shalat. 

Namun, apabila kita perhatikan fenomena lainnya, akan kita temukan fenomena pengulangan 7 lainnya. “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S. Al Baqarah 2: 29) Di dalam ayat tersebut, Allah menyebut tentang adanya tujuh langit. Dan ternyata ayat yang membicarakan tentang tujuh langit di dalam Al Quran jumlahnya juga tujuh ayat. yaitu dalam surat Al Baqarah 2: 29, Al Mukminuun 23: 17, Fushshilat 41: 12, Ath-Thalaq 65: 12, Al Mulk 67: 3, Nuh 71: 15, dan An Naba’ 78: 12. 

Selain itu, kalau kita perhatikan dengan saksama, ternyata angka tujuh memiliki keunikan tersendiri. Apabila kita bagi sebuah bilangan (berapa pun yang tak habis dibagi tujuh) dengan angka tujuh, hasil yang akan diperoleh adalah pola angka-angka unik di belakang koma. Pola angka tersebut akan selalu berulang setelah angka satu. Jadi, angka tujuh memang benar-benar memiliki fenomena pengulangan.


4 Ruku 4 Sujud

KH. Fahmi Basya menjelaskan bahwa ketika kita telah melakukan 1 rakaat dalam shalat, sesungguhnya kita sudah melakukan satu putaran yang terdiri atas satu kali ruku dan dua kali sujud. Saat ruku kita membentuk sudut 90° dari posisi berdiri tegak. Sedangkan saat sujud kita membentuk sudut 90°+45°=135° dari posisi tegak. Sehingga 1 ruku ditambah dua sujud adalah 90° + 135° + 135° = 360° atau satu lingkaran penuh.

Namun, ada shalat yang satu rakaatnya terdiri atas dua ruku dan dua sujud, yaitu Shalat Gerhana. Aisyah r.a. berkata, “Pada masa Rasulullah saw. masih hidup pernah terjadi gerhana matahari. Maka Rasulullah saw. menyuruh orang banyak shalat berjamaah. Setelah mereka berkumpul, Rasulullah saw. datang lalu bertakbir dan shalat 4 kali ruku dan 4 kali sujud dalam dua rakaat.” (Sahih Muslim)

Oleh KH. Fahmi Basya, perputaran dalam Shalat Gerhana yang terdiri atas dua rakaat dengan 4 ruku dan 4 sujud itu dihitung sebagai berikut.

Rakaat 1 = 360º + 90º (karena 2 x rukuk)

= 0º + 90º = 90º 

Rakaat 2 = 360º + 90º (karena 2x rukuk) 

= 0º + 90º = 90º 

——————————————————————————— +

= 180º = Garis Lurus

Maknanya, dalam Shalat Gerhana berarti kita membentuk sudut 180º atau garis lurus. Hal ini sama dengan posisi matahari, bumi, dan bulan saat terjadi gerhana, yaitu membentuk satu garis lurus.



Para Penafsir


Fenomena Sains Al Quran

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka penafsiran ayat-ayat Al Quran yang berkaitan dengan masalah fenomena alam semesta pun semakin berkembang. Apabila para mufasir zaman dahulu menafsirkan ayat-ayat yang berkaitan dengan sains hanya sebatas menggunakan penjelasan ayat-ayat yang lain atau hadis Nabi atau Qoul sahabat, maka pada zaman sekarang sudah banyak sekali ilmuwan yang menyingkap kandungan ayat-ayat Al Quran melalui hasil kajian ilmiahnya. 

Misalnya, ketika ada ayat yang membahas proses kejadian manusia di dalam rahim ibu, maka ilmu kedokteran sekarang ini sudah membuktikan kebenaran ayat tersebut. Contoh lainnya, ada ayat yang berbunyi, “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (Q.S. Ar-Rahman 55: 19-21). Ternyata sekarang sudah terbukti bahwa di dasar Laut Merah terdapat sumber mata air tawar yang mengalir terus dan tidak bercampur dengan air laut di sekitarnya yang asin. Juga tentang ayat, “Maka apabila langit terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (Q.S. Ar-Rahman 55: 37-38). Terbukti ayat itu benar, ketika teleskop Hubble memotret gambar Big Bang yang memang seperti kilauan berbentuk bunga mawar merah. 

Menurut Drs HM. Hasyim Manan, MA., Pembantu Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya, penafsiran-penafsiran ayat Al Quran tentang alam semesta seperti itu telah dirintis oleh ulama besar, yaitu Syekh Tantawi Jauhari. Kajian ini berkembang pesat di tangan generasi berikutnya. Dapat kita temukan nama-nama semisal Muhammad Mukhtar yang menulis kitab Riyad al Mukhtar dan Dr. Abdul Aziz Pasha Ismail dengan tulisannya Sunan Allah al Kauniyah.

Dewasa ini, seiring terus berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin banyak pula para ahli di bidang tertentu yang mencoba menafsirkan Al Quran. Kita tentu mengenal nama Harun Yahya yang banyak menyingkap berbagai kebenaran ayat Al Quran melalui berbagai penelitian ilmiahnya. Bahkan, kini sudah tersaji tidak hanya dalam bentuk buku, tetapi juga dalam bentuk tayangan film dokumenter atau video.

Di Indonesia, ada nama Agus Mustofa, seorang alumnus jurusan Teknik Nuklir Universitas Gadjahmada Jogjakarta yang menulis beberapa buku hasil penafsirannya terhadap beberapa ayat Al Quran dalam kacamata sains. Buku-bukunya antara lain “Pusaran Energi Ka’bah”, “Terpesona di Sidratul Muntaha”, dan “Ternyata Kita Bersatu dengan Allah”. Juga ada Ir. H. Bambang Pranggono, alumni Arsitektur dan MBA Institut Teknologi Bandung yang juga mantan Dekan dan pendiri Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung (UNISBA), menulis buku “Percikan Sains dalam Al Quran”. Dan ada pula KH. Fahmi Basya, alumnus Fakultas MIPA Universitas Indonesia yang menulis buku “Matematika Islam”.

Khusus mengenai KH. Fahmi Basya, beliau adalah penggagas dan pengajar mata kuliah Matematika Islam di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta. Matematika Islam secara resmi menjadi mata kuliah di UIN sejak tahun 2002 setelah kurang lebih 16 tahun menjadi materi Stadium General di sana. KH. Fahmi Basya, kelahiran Padang 3 Februari 1952, mulai menuangkan pemikiran dan penelaahannya dalam bentuk makalah atau tulisan sederhana. Selanjutnya ia membuat apa yang dinamakannya Flying Book, yaitu kumpulan tulisan dan presentasinya yang dituangkan dalam bentuk file Power Point. File-file tersebut disebarluaskan baik melalui internet ataupun diperbanyak dalam bentuk CD. 

Di antara materi-materi yang dibahasnya adalah tentang “Roda Gigi Shalat”, “Umur Nabi”, “Kota Al Quran”, “Rumah Lebah Segi Enam”, “Grafik Asli Basmalah”, dll. Selain dalam bentuk tulisan, ia pun melengkapi hasil pemikiran dan temuannya dengan gambar atau lukisan karyanya sendiri. Sebagian besar lukisannya berkaitan erat dengan hasil penelitiannya tentang ayat-ayat Al Quran dan ajaran Islam yang berhubungan dengan matematika. Karya-karya lukisannya banyak tertuang dalam materinya yang berjudul “Bumi itu Al Quran”






Perlu, Tapi Harus Hati-Hati!


Wawancara Ust. Aam Amiruddin


Bagaimana pendapat Anda tentang penafsiran angka-angka yang ada di dalam Al Qur’n oleh ilmuwan jaman sekarang? 

Dalam menafsirkan agama atau ayat-ayat Al Quran, paling tidak ada dua macam pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan salafi dan pendekatan bil hikmah. Pendekatan salafi adalah menafsirkan ayat Al Quran dengan menggunakan ayat-ayat Al Quran yang lain, atau dengan hadis Nabi, atau dengan qaul (perkataan) para sahabat. Adapun penafsiran bil hikmah contohnya adalah seperti apa yang disebutkan dalam pertanyaan tadi. Tafsir bil hikmah dilakukan dengan berusaha mencari alasan-alasan logis tentang isi Al Quran. Tafsir bil hikmah disebut juga dengan tafsir bir ro’yi, yaitu menafsirkan agama dengan logika dan rasio. 

Bagaimana kedudukan tafsir bil hikmah ini?

Tentang tafsir bil hikmah ini, para ahli membaginya menjadi dua bagian, yaitu yang bersifat mamduh dan madzmum. Mamduh berarti terpuji, artinya hasil penafsiran itu senafas dan sejalan dengan Al Quran, Sunnah, serta Qoul sahabat. Sedangkan madzmum berarti tercela, artinya yang menonjol dalam penafsiran ini justru rasionalitasnya yang malah mereduksi nilai yang dikandung sebenarnya. Contohnya, haramnya daging babi menurut penafsiran seperti ini adalah karena di dalam tubuh babi itu terdapat cacing pita. Namun, ketika sekarang telah ditemukan cara untuk membasmi cacing pita, bisa jadi kesimpulannya adalah bahwa daging babi itu menjadi halal. Maka, penafsiran seperti ini tidaklah tepat. Artinya, apabila di kemudian hari logika-logika dalam sebuah penafsiran bisa dipatahkan dengan logika-logika yang baru, maka yang rusak justru adalah agamanya. Jadi, dalam batasan tertentu tafsir bil hikmah itu bagus tetapi jangan sampai kebablasan karena akan merusak agama.

Landasan pemikiran apa yang digunakan para mufasir dalam dalam tafsir bil hikmah?

Segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah itu tidak sia-sia dan dibalik penciptaan itu pasti ada ilmu atau hikmahnya. Pemikiran yang juga bersumber dari ayat Al Quran ini dijadikan landasan untuk mengeksplorasi secara rasional berbagai ayat, termasuk di dalamnya ibadah-ibadah yang sudah berjalan. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan dianggap sebagai proses menuju pada kebenaran. Oleh karenanya, dalam tataran pemikiran seperti ini sering terjadi lontaran kritik dari mereka yang sangat berpegang teguh kepada fiqih atau para ulama salafi. Orang yang menggunakan tafsir bil hikmah ini seringkali didebat oleh orang-orang yang menggunakan metode salafi karena dianggap terlalu mengada-ada dan seolah menjadikan agama itu seperti mainan yang akan mencemarkan atau mereduksi nilai agama itu sendiri.

Bukankah Nabi Ibrahim a.s. dalam proses ‘mencari’ Tuhan juga melakukan kesalahan?

Hal itu memang benar, tetapi kita tidak bisa memosisikan diri kita seperti Nabi Ibrahim a.s. ketika beliau berupaya ‘menemukan’ Tuhan. Beliau adalah seorang Nabi, sedang kita bukan Nabi. Ketika Nabi Ibrahim berbuat kesalahan, beliau lalu dibimbing dan diluruskan oleh Tuhan sehingga justru menjadi hikmah bagi umat-umat yang berikutnya. Namun, apabila kita yang melakukan kesalahan seperti itu, maka siapa yang akan meluruskannya dan siapa yang akan mendapatkan hikmah?

Kebenaran Al Quran itu mutlak, sedangkan kebenaran tafsir itu relatif. Pendapat Anda?

Saya setuju bahwa kebenaran tafsir itu relatif dan kebenaran firman Allah itu absolut. Pada saat manusia mencoba memikirkan firman Allah dan mengambil kesimpulan dari apa yang dia baca, maka kesimpulan itu kebenarannya bersifat relatif dan terus berkembang. Tafsir itu adalah produk manusia. Tapi yang perlu diperhatikan adalah ada bagian dari firmah Allah swt. yang perlu ditafsirkan seiring perkembangan zaman, namun ada pula bagian yang sudah sangat jelas dan tidak perlu ditafsirkan lagi karena justru malah akan membiaskan makna sebenarnya. Jadi, kalaupun tetap ada penafsiran bil hikmah atas ayat-ayat yang sudah jelas, maka itu fungsinya sebagai hikmah atau pengayaan pemahaman saja; tentu saja tetap harus sejalan dan tidak menyalahi kandungan ayat itu sendiri. 

Apakah syarat-syarat untuk menjadi mufasir?

Pada prinsipnya, kalau ada orang ingin menafsirkan Al Quran, saya sangat setuju apabila dia harus mengerti bahasa yang digunakan dalam Al Quran, yaitu bahasa Arab. Mana mungkin kita akan menafsirkan ayat kalau kita tidak memahami makna substansi dari ayat itu. Oleh karena itu para ulama tafsir dan juga Imam Syafi’i menetapkan salah satu kriteria orang yang berhak menafsirkan Al Quran adalah menguasai bahasa Arab. Ada ayat Al Quran yang menegaskan bahwa Allah menurunkan Al Quran dalam bahasa Arab. Selain itu, juga harus menguasai Al Quran dan Ulumul Quran (ilmu-ilmu Al Quran), hadis, dan Ulumul Hadis. Hal-hal tersebut merupakan sebagian kriteria bagi orang-orang yang murni ingin menafsirkan Al Quran. Namun, apabila ada orang yang menguasai bidang ilmu tertentu, misalnya ilmu fisika, ingin mencoba berbagi ilmu dan pemahaman dalam bentuk menafsirkan ayat Al Quran, seharusnya ia tidak melakukannya secara individual melainkan berada dalam satu kelompok yang di dalamnya ada yang berkompeten dalam Ulumul Quran. Hal seperti ini sejalan dengan apa yang digagas oleh DR. Yusuf Qordhowi yang pernah mengatakan bahwa inilah saatnya bagi kita untuk melakukan ijtihad secara kolektif.

Jadi, apakah setiap orang boleh berijtihad untuk melakukan penafsiran?

Bisa, asalkan sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya. Ijtihad artinya mencurahkan segala kemampuan inteklektual untuk menjawab persoalan-persoalan terkini dengan bersumber kepada Al Quran dan sunnah. Misalnya apabila saya seorang ekonom, maka saya boleh berijtihad dalam bidang ekonomi. Kalau saya seorang sosiolog, saya akan berijtihad dalam bidang sosiologi. Artinya, saya mencoba membaca firman Allah dan hadis Nabi lalu dari situ saya memberikan pemikiran di bidang yang saya kuasai. Namun, apabila kita berijtihad tidak sesuai dengan bidangnya maka itu tidak tepat. Jadi, pada dasarnya semua ilmuwan memiliki peluang untuk berijtihad dalam menafsirkan ayat-ayat Al Quran sesuai dengan kapasitas ilmunya masing-masing. Yang salah adalah kalau seseorang melakukan penafsiran tidak sesuai dengan bidangnya; secara ilmiah dan akademis pun itu tidak tepat.

Apakah ada batasan bahwa ayat-ayat tertentu tidak boleh ditafsirkan?

Pada dasarnya semua ayat Al Quran perlu ditafsirkan. Namun prinsipnya, ada ayat yang cukup ditafsirkan dengan ayat yang lain, atau dengan hadis atau dengan Qoul sahabat. Dan ada pula ayat yang tidak ada tafsirannya dalam ketiga hal tersebut. Maka disinilah kita dituntut untuk berijtihad secara kreatif untuk memahami ayat-ayat semacam itu dengan tetap sejalan dengan ayat-ayat yang lain. 

Sisi positif dan negatif dari tafsir bil hikmah?

Hal positifnya kita akan semakin merasakan kebenaran agama Islam dan juga Al Quran. Dilihat dari sudut manapun, Islam dan Al Quran akan tampak seperti mutiara di mana kita akan senantiasa mendapatkan serta menemukan hal yang baru. Negatifnya kalau penafsiran itu sampai kebablasan, jusru akan mereduksi kandungan ayat itu sendiri. Hal ini patut diwaspadai sehingga setiap orang yang ingin menafsirkan sesuatu, dia harus tahu diri atau tahu kapasitasnya. Dan yang paling tahu tentang hal itu adalah dirinya sendiri yang bersumber dari hati nurani terdalam. Layakkah saya menafsirkan ayat ini?

Saran Anda?

Seperti sudah saya sampaikan tadi bahwa tafsir bil hikmah pada sisi tertentu memang sangat diperlukan untuk memahami ayat-ayat yang tidak ditafsirkan oleh ayat-ayat lainnya. Kehati-hatian harus diperhatikan dalam melakukan penafsiran ini, karena penafsiran yang kebablasan malah akan mereduksi kandungan ayat yang sebenarnya. Dalam menyikapinya, kita pun sepatutnya kembalikan pada akal sehat dan hati nurani masing-masing dengan tetap berlandaskan pada ayat Al Quran dan hadis. Wallahu A’lam.


Hati-Hati, Teliti, dan Terus Menggali


“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (Q.S. Al Baqarah 2: 164)

Ayat tersebut mengisyaratkan bahwa dalam segala apa yang diciptakan oleh Allah swt. terdapat tanda-tanda keesaan dan kebesaran-Nya bagi orang-orang yang mau berpikir. Dengan kata lain, Allah memerintahkan kita untuk memikirkan berbagai macam fenomena alam semesta. Tentang makna ayat tersebut, Sayyid Quthb dalam Tafsir Fi Zhilalil Quran menyatakan bahwa sekiranya manusia hatinya membeku karena tidak mau memperhatikan fenomena alam ini, lalu hatinya berubah dan mau memperhatikan fenomena alam ini dengan perasaan yang baru dan pandangan yang penuh penyelidikan seperti seseorang yang baru saja mengunjungi alam ini, memperhatikan dengan sungguh-sungguh tiap gerak dan gemerisiknya suara, tentulah akan tergetar jiwanya dan terbukalah baginya segala keajaiban yang menyelubungi alam semesta ini.

Untuk memahami berbagai tanda kebesaran Allah dalam fenomena alam semesta, tentu diperlukan adanya ilmu dan pengetahuan. Kita perlu untuk belajar dan berpikir baru kemudian bisa sampai pada sebuah kesimpulan. Adalah salah apabila kita langsung menyimpulkan tentang suatu fenomena tanpa mempelajari dan memikirkannya secara mendalam terlebih dahulu. 

Tentang hal tersebut, dalam buku “Matematika Islam”, KH. Fahmi Basya memberikan sebuah ilustrasi. Katakanlah kita mempunyai selembar kertas yang sangat tipis sekali, tebalnya hanya 1/1000 milimeter. Kertas itu kemudian kita potong menjadi dua bagian, lalu kita dempetkan dan kita potong lagi menjadi dua bagian sekaligus. Kemudian kita dempetkan lagi hasilnya lalu kita potong lagi menjadi dua bagian sekaligus. Dan begitu seterusnya, kita mendempetkan dan memotongnya menjadi dua bagian sekaligus. Pertanyaannya, berapa kira-kira tinggi kertas itu jika ditumpuk setelah potongan yang ke-50? Apakah kurang dari ½ meter ataukah lebih dari ½ meter? Lantas kalau ada orang yang mengatakan bahwa sampai potongan ke-50, tumpukan kertas itu meninggi terus ke angkasa melewati bulan, apakah kita percaya? Hampir dapat dipastikan, kita menjawabnya tidak, karena kertas asalnya benar-benar sangat tipis yaitu hanya 1/1000 milimeter. 

Tapi, tak ada salahnya apabila kita mencoba untuk menghitungnya secara sederhana seperti perhitungan berikut ini.


1. Potongan pertama = 1+1 = 2 = 21 (dua pangkat satu)

2. Potongan kedua = 2+2 = 4 = 22 (dua pangkat dua)

3. Potongan ketiga = 4+4 = 8 = 23 (dua pangkat tiga)

4. Potongan keempat = 8+8 = 16 = 24 (dua pangkat empat)

n. Potongan ke-n = = 2n

50. Potongan ke-50 = … = 250 = 1.125.899.900.000.000

Maka tinggi tumpukan kertas itu menjadi: 

1/1000 mm x 1.125.899.900.000.000 = 1.125.899.900.000 mm

= 1.125.899.900 m

= 1.125.899,9 km 

Dengan memperhatikan ilustrasi dan perhitungan yang disampaikan KH. Fahmi Basya itu maka kita dapati bahwa setelah potongan ke-50, tumpukan kertas itu ternyata tingginya lebih dari sejuta kilometer, padahal tinggi bulan dari bumi hanya 380.000 km. Artinya, tumpukan kertas itu melebihi tingginya bulan. Berarti pula kesimpulan awal yang kita tetapkan secara sepintas namun dengan cukup yakin itu ternyata salah. 

Ijtihad Kolektif

Untuk mendapatkan kesimpulan yang tepat dari suatu fenomena atau permasalahan, kita perlu berijtihad. Ijtihad, sebagaimana yang diungkapkan oleh Ust. Aam Amiruddin, berarti mencurahkan segala kemampuan inteklektual untuk menjawab persoalan-persoalan terkini dengan bersumber kepada Al Quran dan sunnah. Kemampuan intelektual ini tentu saja yang bersesuaian dengan permasalahan yang dihadapi. 

Seorang pengemudi becak yang tidak memiliki latar belakang pendidikan memadai tentu saja dianggap tidak tepat apabila berijtihad untuk menafsirkan ayat Al Quran tentang fenomena astronomi. Begitu juga seorang insinyur teknik bangunan tidak layak untuk menafsirkan proses kejadian manusia yang diceritakan di dalam Al Quran. Dan tak dapat disangkal pula, seorang pakar yang menafsirkan sesuatu yang memang termasuk dalam bidang kajiannya pun tetap saja memiliki peluang berbuat salah dalam memahami makna ayat yang sebenarnya. 

Oleh karenanya, salah satu solusi terbaik dalam hal ini, di zaman sekarang, adalah dengan melakukan apa yang diungkapkan Dr. Yusuf Qordhowi yang juga diamini oleh Ust. Aam Amiruddin, yaitu berijtihad menafsirkan sesuatu secara kolektif. Artinya, penafsiran itu dilakukan oleh beberapa orang yang memiliki keahlian di bidangnya masing-masing, tentu saja yang berkaitan dengan ayat yang ditafsirkan. Hal ini bagus untuk dilakukan agar hasil penafsiran itu benar-benar matang dan mendalam serta meminimalisir kemungkinan malah mereduksi makna sebenarnya seperti kasus penafsiran haramnya babi karena cacing pita. Selain itu juga untuk menghilangkan kesan menjadikan agama sebagai bahan mainan seperti yang dikritik oleh para ulama salafi, dan yang paling utama adalah lebih mendekatkan atau mencapai makna yang sebenarnya seperti yang dikehendaki oleh Sang Pencipta. 

Gali Terus

Di dalam salah satu tulisannya yang berkaitan dengan masalah penafsiran dan fenomena angka di dalam Al Quran, Prof. Komaruddin Hidayat menyatakan, bagaimana mungkin Nabi Muhammad saw. menerima dan menyusun Al Quran dalam kurun waktu 23 tahun dengan rumusan dan kalkulasi matematis, kalau saja tanpa campur tangan Jibril atas bimbingan Allah? Menurutnya, temuan-temuan semacam itu penting digarisbawahi mengingat seringkali para orientalis menganggap Al Quran sebagai karangan Muhammad belaka. Namun keraguan itu menjadi absurd ketika dibuktikan bahwa secara matematis banyak ditemukan adanya keajaiban yang sulit dibayangkan hal itu produk seorang yang ummi, yang hidup di padang pasir pada abad ke-6.

Prof. Komaruddin menambahkan pula bahwa sesungguhnya Al Quran selalu membuka diri untuk diinterogasi, ditanya, digali, dibantah, didebat, dan entah diapakan lagi sepanjang perjalanannya sejak diwahyukan sampai sekarang. Bagi mereka yang memiliki kedalaman ilmu kedokteran, maka Al Quran membuka diri untuk diajak dialog seputar kedokteran. Bagi mereka yang menguasai ilmu pertanian, kelautan, astronomi, ilmu jiwa, ataupun cabang ilmu lainnya, Al Quran membuka diri untuk dikaji, digali, bahkan diinterogasi. Dan nyatanya hingga saat ini semakin banyak sarjana Muslim yang menguasai berbagai disiplin keilmuan, mereka malah semakin respek dan yakin bahwa Al Quran adalah Kalam Ilahi yang di dalamnya mengandung isyarat-isyarat ilmiah yang tidak pernah habis-habisnya digali.

Pendapat tersebut sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Ust. Aam Amiruddin bahwa pada dasarnya semua ayat Al Quran memang perlu ditafsirkan. Terlebih, dari sudut mana pun kita memandang Al Quran, kita akan melihatnya seperti mutiara yang senantiasa menampakkan hal yang baru untuk dikaji dan didalami. 

Pada akhirnya, kita pun sebagai umat Islam perlu untuk terus belajar dan belajar; menggali kandungan ayat-ayat Allah baik yang tersurat di dalam Al Quran ataupun yang ada di alam semesta ini guna memperteguh keimanan dan ketawaan kita kepada Allah swt. Bukan saja secara kolektif, tapi justru secara individu pun kita harus lebih giat mengkaji dan memahami ayat-ayat Allah secara sungguh-sungguh. Diri kita secara individulah yang akhirnya akan menentukan kesimpulan. Mengikuti kesimpulan orang lain juga merupakan sebuah kesimpulan individu. Yang penting, bukan merupakan taqlid buta tetapi sesuatu yang berdasarkan pemahaman melalui proses belajar dan berpikir yang mendalam.

materi referensi:
http://id.wikipedia.org/

Time Machine (Mesin Waktu)

Suatu saat seorang pemuda di belahan bumi eropa melakukan pendakian ke bukit terdekat dari kota kecil dimana ia tinggal, yang ada dipikiranya hanya satu, ingin melihat kota tempat ia dilahirkan dari tempat yang lebih tinggi agar dapat melihat seberapa luas kota yang ia tinggali. Dengan susah payah pemuda itu akhirnya berhasil mendaki bukit dan menemukan sebuah dataran kecil dimana terdapat sebuah batu besar. 

Sambil mengatur nafas ia mencoba menaiki batu besar itu dan duduk diatasnya, “Ah… inikah kota ku itu?” Ucapnya sambil menarik nafas panjang kemudian mengeluarkannya dengan segera… Namun apa yang ia lihat tidak akan pernah seorang pun mempercayainya, selang beberapa detik tiba-tiba pemandangan kota yang sedang ia lihat itu berubah, menjadi pemandangan pada jaman yang tidak ia ketahui. Kota modern yang ia lihat berubah menjadi pemandangan sebuah kerajaan, lengkap dengan benteng, bendera, sampai pasukan berkuda yang ia lihat berkeliaran disekitar benteng itu…

Beberapa detik ia tak sanggup menggerakan badannya, dan terbengong-bengong dengan apa yang ia lihat… Namun beberapa detik kemudian pemandangan berubah kembali menjadi kota kecil yang ia tinggali.

Di tempat lain, seorang Ibu yang sedang menyaksikan pemandangan aktifitas orang yang sedang hilir mudik di jalan melalui jendela rumahnya, terkaget ketika pemandanganya berubah menjadi jaman ketika Nazi berkuasa, pasukan Nazi yang sedang melakukan baris-berbaris, hingga peralatan perang ia lihat melalui jendela kecilnya.

Cerita diatas adalah salah satu fenomena alam yang membuat kita dapat melihat kembali kejadian pada masa lalu… (diceritakan kembali dari majalah Intisari, tapi saya lupa edisi tepatnya)

Berbincang dengan sahabat saya sewaktu di Panti, Muhammad Imansyah, setidaknya membuka mata saya akan beberapa artikel yang pernah saya baca mengenai Mesin Waktu. Beberapa teori tentang mesin waktu ini pernah dikemukakan oleh para ahli fisika, yang telah terlebih dahulu dengan dibuka oleh Albert Einstein melalui teori relativitas umum yang menjadi fenomena hingga sekarang.

Kemungkinan bahwa kita dapat berjalan-jalan ke masa lalu banyak ditegaskan oleh beberapa ilmuwan seperti Daniel Greenberger dari City University of New York dan Karl Svozil dari Vienna University of Technology dari Austria. Namun menurut pendapat mereka, kita tidak dapat mengubah sejarah yang telah digariskan. Contohnya, bila kita telah berjalan ke masa lalu dan menemui orang tua kita, mustahil kita dapat menggagalkan kelahiran kita, dan dapat mengubah sejarah bahwa kita telah dilahirkan. Silakan baca mengenai teori ini pada halaman berikut: Mesin Waktu, Wormholes and Time Travel, Teori-teori Fisika mesin Waktu, Mesin Waktu Albert Einstein dan Experimen Philadelphia. Teori paradoks kembar yang dikemukakan oleh peneliti menyebutkan bahwa orang yang beada di luar angkasa memiliki lebih muda daripada yang berada di bumi, pada teori lain, orang yang bepergian kearah timur dengan cepat memiliki usia seperberapa nanodetik lebih muda dari pada yang diam.

Dari beberapa tulisan yang saya baca diatas, banyak dikemukanan bahwa inti dari perjalanan waktu adalah kecepatan cahaya, dimana bila kelak kita dapat menembus rekor kecepatan cahaya, maka perjalanan waktu itu mungkin dilakukan.

Bayangkan ruang sebagai bidang dua dimensi, jika memang lubang cacing yang diramalkan Einstein memang ada, mungkin dapat digunakan untuk melakukan perjalanan menembus waktu.

Jika Anda kembali ke masa lalu dan bertemu dengan kedua orang tua saat masih muda, niscaya Anda tidak dapat mencegah atau menggagalkan kelahiran Anda. Tapi jika tidak sengaja melakukannya, mungkin hal tersebut bisa saja terjadi. Suatu model kuantum dapat menerangkan hal tersebut. 

Para ilmuwan berspekulasi bahwa perjalanan menembus waktu dapat dilakukan dengan suatu lingkaran umpan balik di mana mengembalikan gerakan mungkin dilakukan. Tapi hanya bisa mengulangi jalan yang telah dilalui hingga saat ini. Dengan kata lain, Anda dapat kembali ke masa lalu dan berjalan-jalan, tapi jangan berharap dapat melakukan sesuatu yang akan merubah masa depan yang Anda tinggalkan sebelumnya. 

Ahli fisika Daniel Greenberger dari City University of New York dan Karl Svozil dari Vienna University of Technology dari Austria menunjukkan sifat-sifat teori kuantum yang memastikan bahwa perjalanan menembus waktu tidak dapat merubah keadaan saat ini, meskipun misalnya seseorang berhasil kembali ke masa lalu. 

Walau berdasarkan hukum fisika memungkinkan dilakukannya perjalanan menembus waktu, konsep tersebut sarat dengan kontradiksi. Yang membingungkan, jika Anda kembali ke masa lalu, berarti ada kemungkinan dapat melakukan sesuatu untuk merubah keadaan saat ini. Dengan melakukan perubahan tersebut sama saja menggagalkan arti perjalanan ke masa lalu sebab yang menjadi patokan adalah keadaan saat ini. Jika perubahan dapat dilakukan, berarti ada kemungkinan dua keadaan ’saat ini.’ Inilah paradoks yang dimaksud. 

Kesimpulannya ada dua pilihan, perjalanan menembus waktu tidak mungkin dilakukan atau sesuatu mencegah terjadinya perubahan. 

Bagi kita, pilihan yang pertama lebih masuk akal. Tapi teori relativitas umum Eistein menjadi pijakan ilmuwan untuk mempercayai kemungkinan yang kedua. 

Sesuai pendapat Einstein, ruang waktu dapat kembali dengan sendirinya. Sehingga, secara teori memungkinkan seseorang untuk bertemu dengan dirinya yang masih muda di masa lalu. 

Sebuah tim beranggotakan para ahli fisika dari AS dan Austria mengatakan bahwa situasi ini dapat terjadi hanya jika terdapat perlindungan secara fisik yang bekerja untuk melindungi keadaan saat ini dari perubahan. 

HUKUM TAK WAJAR 

Para peneliti mengatakan bahwa pelindung ini ada karena hukum tak wajar yaitu mekanika kuantum. Perilaku kuantum dikendalikan oleh kemungkinan (probabilitas). Sebelum sesuatu dapat diamati, terdapat sejumlah kemungkinan yang berhubungan dengan sebuah keadaan. Tapi sekali saja pernyataan tersebut dapat terdefinisi, itulah satu-satunya kemungkinan dan menggagalkan kemungkinan yang lain. 

Gambarannya begini, jika Anda mengetahui keadaan saat kini, Anda tidak dapat merubahnya. Sebagai contoh, jika ayah Anda masih hidup sekarang, hukum kuantum alam semesta menyatakan bahwa tidak ada kemungkinan ia mati di masa lalu. Melalui jalan yang sama, masa kini menjelaskan semua kemungkinan di masa lalu. Karena ayah Anda masih hdup sekarang, tidak ada kemungkinan yang menyatakan bahwa ayah Anda bisa meninggal. 

“Jika tidak diketahui seseorang masih hidup sekarang, misalnya kemungkinan hidup hingga sekarang hanya 90 persen, bisa jadi Anda dapat membunuhnya saat kembali ke masa lalu. Tapi jika Anda mengetahui bahwa ia masih hidup, tidak mungkin Anda dapat membunuhnya.” 

Dengan kata lain, kalau nantinya dapat melakukan perjalanan menembus waktu dengan tujuan membunuh seseorang dan melihatnya sedang gembira duduk di kursi saat ditinggalkan, tentu saja hal tersebut tidak dapat dilakukan. Sesuatu pasti akan mencegah Anda untuk berencana membunuhnya. 

“Anda kembali untuk membunuh seseorang, tapi datang setelah ia keluar dari ruangan dan tidak dapat menemukannya, atau Anda memang berubah pikiran,” kata profesor Greenberger menjelaskan kemungkinan-kemungkinan yang dapat mencegah perubahan. Anda tidak akan mampu membunuhnya karena fakta bahwa ia masih hidup sekarang akan melawan semua keinginan Anda. 

“Mekanika kuantum memang membingungkan antara sesuatu yang mungkin terjadi dan yang telah terjadi,” kata Profesor Dan Greenberegr dari City University of New York. 

Meskipun demikian, model baru yang menggunakan hukum mekanika kuantum memecahkan masalah paradoks yang banyak diperdebatkan dalam perjalanan ke masa lalu. Hanya saja, secara tradisional hukum tersebut tidak dapat digunakan untuk menghitung waktu baliknya.



Mesin Waktu Albert Einstein
Teori Relativitas Khusus yang tahun ini berumur 100 tahun memberi bobot bagi ide perjalanan waktu. 

Hari ini 100 tahun silam di jurnal Annalen der Physik, Jerman, muncul artikel berjudul "Zur Elektrodynamik bewegter Körper" atau "On The Electrodynamics of Moving Bodies". Kemudian artikel ini lebih dikenal karena mengusulkan teori baru, yaitu Relativitas Khusus. Penulisnya Albert Einstein, yang pada 2005 ini kalangan fisika sedunia merayakannya sebagai Tahun Einstein. 

Seratus tahun silam itu adalah tahun keajaiban (annus mirabilis) Einstein. Selain makalah tentang Teori Relativitas Khusus, ia mengirimkan dua makalah besar lainnya ke jurnal yang sama: efek fotoelektrik yang mengantarkannya meraih Hadiah Nobel Bidang Fisika 1921 dan penelitian tentang Gerak Brownian. 

Tanpa mengecilkan arti kedua makalah yang lain, karya Einstein Teori Relativitas Khusus merupakan yang paling kontroversial saat dipublikasikan. Sampai kini, tetap menjadi bahan diskusi. Teori ini bagi sebagian ilmuwan merupakan dasar kuat yang memungkinkan perjalanan waktu ke masa depan. 

Sepuluh tahun sebelum Einstein muncul dengan gagasannya itu, ide perjalanan waktu seperti ditulis H.G. Wells dalam novel The Time Machine adalah fiksi ilmiah yang bertentangan dengan Hukum Fisika. 

Menurut Teori Relativitas Khusus, ruang dan waktu tidak absolut, melainkan relatif. Artinya, ruang dan waktu berbeda untuk setiap orang. Bagaimana seseorang mengalami kejadian dalam ruang dan waktu bergantung pada dua hal: di mana orang tersebut mengamatinya dan seberapa cepat ia bergerak bila dibandingkan dengan kecepatan cahaya. 

Einstein mengamati bahwa kecepatan cahaya adalah konstan pada 299 ribu kilometer per detik. Kecepatan cahaya itu tidak akan berbeda, meskipun diamati oleh dua orang dari dua titik pengamatan yang berbeda. 

Sesuai dengan rumus, kecepatan (v) adalah jarak (d) dibagi waktu (t). Jika v adalah konstan, t dan d-lah yang seharusnya berubah-ubah. Salah satu konsekuensi adalah bahwa jam yang ada di dalam sesuatu yang bergerak selalu berdetak lebih lambat ketimbang jam yang diam di tempat. 

Dari sini muncul hipotesis yang terkenal "paradoks kembar". Sepasang kembar dipisahkan, seorang menjadi astronot diterbangkan dengan roket berkecepatan tinggi menjelajahi galaksi dan kembali ke bumi, yang lain tinggal di bumi. Meskipun kecepatan roket mendekati kecepatan cahaya, butuh 10 ribu tahun bagi astronot itu menjelajah galaksi dan kembali ke titik tertentu di bumi. Karena geraknya relatif tinggi, usia astronot itu lebih lama ketimbang orang lain yang tinggal di bumi. Astronot akan kembali ke bumi hanya lebih tua beberapa tahun dari waktu ia meluncur. Sementara itu, saudara kembarnya sudah lama meninggal. 

Prediksi melambatnya waktu juga telah dikonfirmasi melalui percobaan menerbangkan jam-jam atomik mengelilingi bumi dengan pesawat jet. 

"Jika Anda terbang dengan pesawat mengelilingi bumi ke arah timur, Anda akan lebih muda 59 nanodetik ketimbang jika Anda tetap berada di rumah," kata Dr J. Richard Gott, ahli astrofisika di Princeton University, di New Jersey, Amerika Serikat. 

Rekor untuk tipe penjelajahan waktu ini, kata Gott, dipegang kosmonot Rusia Sergei Krikalev. Ia kembali ke bumi setelah tinggal di stasiun antariksa Rusia Mir selama 748 hari. Usianya menjadi lebih muda seperlima belas detik daripada jika ia tetap di bumi. 

Dalam makalahnya pada 1905, Einstein juga memprediksi melambatnya waktu karena kecepatan rotasi bumi. Dengan demikian, jam di wilayah khatulistiwa berdetak lebih lambat ketimbang jam di kutub-kutub. Namun, prediksi ini ternyata kemudian salah. 

Baru-baru ini dalam artikel di Physics Today, Dr Alex Harvey dari Queens College di New York dan Dr Engelbert Schucking dari New York University menegaskan bahwa Einstein tidak terkait dalam Teori Relativitas Umum, yang datang 10 tahun setelahnya. Teori Relativitas Umum menyebutkan bahwa jam-jam berjalan melambat lebih karena medan gravitasi di tempat ia berada. 

Perpaduan antara penjelajahan dengan kecepatan tinggi dan efek medan gravitasi dapat diterapkan pada misi berawak masa depan ke planet Merkuri, misalnya. Menurut Gott, astronot yang ikut misi selama 30 tahun itu akan menyimpan 22 detik dari hidup seorang astronot.

materi referensi:
http://id.wikipedia.org/

Handphone termahal di dunia

GoldVish, perusahaan yang memproduksi telepon untuk para jutawan mengatakan akan memamerkan koleksi handphone mewah mereka di pasar Rusia pada acara the Millionaire Fair di Moskow, yang akan dilangsungkan penghujung bulan ini. Pada premiere di Moskow, mereka yang 'selalu ingin jadi yang pertama' sudah bisa memesan GoldVish, sehingga benar-benar akan menjadi orang pertama yang memiliki handphone eksklusif ini di kawasan penutur bahasa Rusia.

"Setelah sambutan luar biasa atas koleksi GoldVish di Cannes, langkah untuk mengikuti Pameran di Rusia merupakan hal yang logis", ungkap Michel Morren, sang CEO GoldVish. "Ternyata, pembeli pertama handphone mewah yang mempesona, Le Million (dinamai begitu sesuai dengan harganya), adalah seorang pebisnis Rusia, sehingga harapan kami terhadap sambutan konsumen Rusia cukup tinggi", jelas Morren.

Koleksi lengkap hand phone mewah GoldVish akan dipamerkan secara khusus dalam sebuah stan berukuran 112 meter persegi di Moscow. Beberapa perangkat komunikasi pribadi bertatahkan permata tersebut antara lain The GoldVish Illusion, Plato dan Le Million, yang cuma tinggal dua di seluruh dunia, karena salah satunya sudah terjual.

Ini adalah kali kedua the Millionaire Fair dislenggarakan di Moskow. Tahun lalu, 21.000 orang berkunjung ke pameran tersebut, dan tahun ini diharapkan akan menggaet 25.000 pengunjung. Hmm, target yang cukup tinggi untuk menggaet para jutawan.


Spesifikasi singkat handphone GoldVish Illusion ini adalah quad band GSM (850/900/1800/1900 Mhz), GPRS/EDGE, dimensi 110 x 46 x 17 mm, berat 198 gram (tergantung versi), kasing terbuat dari emas atau emas putih (platinum), taburan berlian tipe VVS-1, layar LCD TFT beresolusi 176 x 220 piksel, lapisan kaca menggunakan bahan Shappire, baterai standard Li-Ion 950 mAh yang bisa menyediakan waktu standby hingga 400 jam, speaker stereo yang menggunakan teknologi Crystal Clear, koneksi Bluetooth dan USB, radio FM, kamera yang bisa melakukan zoom digital hingga 8x, memori 2GB.


GoldVish Le Million menggunakan bahan lapisan 18 karat emas putih (platinum) dengan taburan berlian 120 karat yang berkualitas VVS-1. handphone Le Million ini telah memenangkan sebuah record dari Guinness World Records dalam kelas handphone termahal di dunia saat ini yaitu senilai 1 juta Euro atau 1,2 juta US Dollar. Secara tidak langsung produk Le Million tidak bisa disebut sebagai handphone atau perangkat elektronik karena sebenarnya adalah sebuah perhiasan permata yang mahal.

materi referensi:
http://id.wikipedia.org/

10 Orang Terkaya di Dunia

Berikut daftar 10 orang terkaya di dunia menurut majalah Forbes:

1. William Gates III (AS)
Kekayaan bersih pendiri Microsft ini mencapai 40 miliar dollar AS. Sumber kekayaan pria berusia 53 tahun ini berasal dari Microsft.

2. Warren Buffett (AS)
Kekayaaan bersih pria berusia 78 tahun pemilik Berkshire Hathaway ini mencapai 37 miliar dollar AS.

3. Carlos Slim Helú (Meksiko)
Kekayaan bersih konglomerat telekomunikasi Meksiko ini mencapai 35 miliar dollar AS. Sumber kekayaan pria berusia 69 tahun ini berasal dari Telecom Meksiko.

4. Lawrence Ellison (AS)
Kekayaan bersih 22,5 miliar dollar AS
Sumber kekayaan: Oracle
Usia: 64 tahun

5. Ingvar Kamprad (Swedia)
Kekayaan bersih 22 miliar dollar AS
Sumber kekayaan: Ikea
Usia: 83 tahun

6. Karl Albrecht (Jerman)
Kekayaan bersih 21,5 miliar dollar AS
Sumber kekayaan: Supermarket
Usia: 89 tahun

7. Mukesh Ambani (India)
Kekayaan bersih 19,5 miliar dollar AS
Sumber kekayaan: Petrochemical
Usia: 51 tahun

8. Lakshmi Mittal (India)
Kekayaan bersih 19,3 miliar dollar AS
Sumber kekayaan: Baja
Usia: 58 tahun

9. Theo Albrecht (Jerman)
Kekayaan bersih 18,8 miliar dollar AS
Sumber kekayaan: Supermarket
Usia: 87 tahun

10. Amancio Ortega (Spanyol)
Kekayaan bersih 18,3 miliar dollar AS
Sumber kekayaan: Fashion
Usia: 73 tahun

materi referensi:
http://id.wikipedia.org/

PERANG ARMAGEDDON

Apakah dia perang Armageddon ???

Satu peristiwa besar dan perang kehancuran 
Pertemuan strategi perang raksasa yg sudah terlalu hampir waktu berlakunya 
Perang persekutuan-internasional yg akan tercetus dan sentiasa ditunggu2 oleh seluruh umat manusia dari dahulu lagi 
Perang politik dan agama 
Peperangan raksasa dr byk pihak yg terlibat dan akan membawa kehancuran sebahagian dunia dgn sgt besar 
Peperangan yg paing besar dan dahsyat dlm sejarah ketamadunan hidup manusia 
Perang yg dimulai dgn menyeluruhnya perdamaian tetapi ianya PALSU sehingga semua penduduk dunia menyangka dan mengataklan bahawa kita akan hidup aman damai dgn termeterinya bbrp perjanjian damai yg selepas itu akan di cabuli oleh musuh2 yg benci thdp org2 yg beriman kpd Allah SWT.


Asal perkataan Armageddon:
Asal dr perkataan Ibrani dan terdiri dr 2 pktn : “Ar” – yg bererti gunung atau bukit 
“Mageddo” – nama dr sebuah lembah di Palestin yg mana lembah ini merupakan sebuah medan pertempuran yg akan tercetusnya perang ini. Ia membentang dr dataran Mageddo di utara smpai ke Edom di Selatan yg jaraknya sekitar 200 batu sampai ke Laut Putih (Tengah) di bhgn Barat dan Bukit Mohab di Timur yg jaraknya 100 batu . 
Para ahli peperangan berpendapat bhw kawasan ini merupakan tempat yg strategik , setiap panglima tentera / angkatan yg dapat menguasai tempat ini akan dapat mematahkan setiap serangan 
Perkataan Armageddon adalah sebuah istilah bukannya asing dikalangan para ahli kitab (yg amalkan kitab Taurat, zabur ,injil yg lama) dan disebut juga dlm kitab tersebut ttg akan berlakunya peperangan hebat ini.Ahli kitab ini adalah golongan yahudi dan nasrani yg beramal dgn kitab asal.
Nabi Muhammad SAW ada bersabda ” sampaikanlah ajaran-ajaranku walaupun itu hanya satu ayat , dan berbicaralah dr ajaran bani Israil (Yahudi) dan aku tiada halangan ” (1) - sahih al Bukhari bab 6 pg 3461 dr Abdullah Ibnu Umar RA. 
Tetapi haruslah dgn syarat juga , tidak membenarkan dgn tanpa usul periksa sabdanya lagi ” apabila ada ahli kitab yg berbicara (ttg agama) maka jgnlah kamu benarkan dan jgn pula kamu dustakan” (2) - sahih Bukhari diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA 
Maksudnya disini Nabi SAW menganjurkan kita menyelidiki juga apa cerita yg disampaikan oleh para ahli kitab dan jgn percaya bulat-bulat., tetapi perkataan mereka juga kita boleh terima …dan tidaklah ditolak mentah-mentah …

PERKATAAN ARMAGEDDON OLEH PENULIS BUKAN ISLAM YG MEMPERCAYAINYA
Dlm kitab Wahyu (revealation – 16:16) ” dan roh-roh syaitan mengumpulkan sekelian tentera dunia disebuah tempat bernama Armageddon –(Injil : pg 388 – terbitan darul Thaqafah , Mesir) 
Dlm buku ” Dimensi agama dlm Politik Amerika Syarikat (AS) di sebut bhw 7 org pemimipin AS mempercayai akan tercetusnya perang Armageddon – (Buku janji yg benar dan janji yg dusta pg .31) 
Presiden AS yg lalu, Ronald Reagen berkata : ” Sesungguhnya generasi ini adalah generasi yg akan melihat Armageddon” (buku ramalan dan politik pg.66 ) 
“…. Segala sesuatu pasti akan berakhir dlm bbrp tahun.. akan terjadi perang dunia yg paling besar ialah perang armageddon atau datarn mageddo…” (Buku Drama berakhirnya zaman – Oral Robertus, buku Akhir bola dunia yg paling besar – Hall Lindus) 
Aku berkeinginan agar aku dpt mengatakan bhw kita akan dpt mencapai perdamaian. Akan tetapi saya percaya bhw perang Armageddon akan berkecamuk di lembah Mageddo. ( Buku janji yg benar dann janji yg dusta pg. 62 / buku ramalan dan politik pg. 37) 
Seorag penulis AS yg bernama Greys Halsl berkata : Kita sbg org2 Kristian percaya bhw sejarah manusia akan berakhir dgn sebuah peperangan yg di sebut sbg Armageddon dan peperangan ini akan menyaksikan kembalinya Isa Al Masih yg akan memrintah org-org yg hidup dan org yg mati dgn saksama ( ramalan dan politik pg.19)

Kaum Muslimin dan Armageddon Terdapat ramai di kalangan org Islam sendiri yg masih tidak mengetahui tentang Perang Armageddon – bahkan ada yg mengatakan perkataan itu hanya ada dalam sejarah filem hollywood lakonan Bruce Willis dan Ben Affleck . Padahal realitinya holllywood yg didokong oleh yahudi sememangnya ingin memesongkan fakta tentang Armageddon ini melalui propaganda filem.Padahal di kalangan para ahli kitab mereka telah mengkaji tentang peperangan ini dan senantiasa bersiap sedia utk menghadapinya.Hadith nabi SAW yg membicarakan ttg peperangan ini :” kamu akan mengadakan perdamaian dgn bangsa Rum dlm kedaan aman, lalu kamu akan berperang bersama mereka melawan suatu musuh dari belakang mereka. Maka kamu akan selamat dan menadpat harta rampasan perang yg byk, kemudian kamu akan sampai ke sebuah padang rumput yg luas dan berbukit-bukit, maka berdirilah seorang leleki Rum. Lalu dia akan mengangkat tanda salib (tentera kristian) dan melaungkan salib telah menang maka datanglah kepadanya seorang lelaki muslimin dan membunuh lelaki Rum tersebut , kemudian tentera Rum mengkhianati perdamaian dan terjadilah peperangan demi peperangan, dimana mereka akan bersatu menghadapi kamu di bawah 80 bendera , dibawah setiap bendera terdapat 12 ribu tentera”- Hadith sahih riwayat Imam Ahmad,Imam Abu Daud, Ibnu Majah dr Zu Makhmar RA.Disahihkan oleh Tafsir Al Albani dlm mentahkik hadis misyqat , pg 5424 dan kitab sahih al Jami’ dan ia mempunyai bberapa riwayat.Hadith di atas dgn jelas menerangkan bhw di sana ada 2 buah peperangan yg akan terjadi : 
Perang dunia Armageddon yg telah byk diketahui oleh semua pihak 
Peperangan-peperangan , dlm sesetengah hadith di sebut Peperangan terbesar (Malhamah al Kubra).Peperangan ini tidak diketahui ramai kecuali oleh sebahagian orang , pihak2 yg berperang dlm pertempuran ini adalah kaum muslimin , menghadapi tentangan dr Rum (Eropah dan AS) setelah berlakunya perang Armageddon di mana pd awalnya muslimin bersekutu dgn mereka tetapi akhirnya Rum mengkhianati kita dlm perang tersebut.

Makanya, perang Armageddon adalah peristiwa pertama yg kita tunggu sbg permulaan dr huru hara di akhir zaman sebagaimana yg akan diterangkan dlm bahagian seterusnya iaitu bab Imam Mahdi al Muntazar. Perang tsbt juga adalah perang penghancuran dan nuklear yg akan memusnahkan sebahagian besar senjata stategik, yg tinggal selepas itu hanyalah senjata tradisional berupa panah, pedang dan kuda yg akan diguna pakai dlm peperangan selepas Armageddon (khasnya oleh tentera Al Mahdi nanti) .Bab 2 - Insya Allah saya akan sambungkan tentang bagaimana perkiraan umur umat -umat terdahulu sehingga umat akhir zaman ini dan juga siapakah dia yg dinamakan dgn imam Mahdi al Muntazar.Segala yg buruk itu dr saya dan yg baik itu dr Allah SWT jua …. SIAPAKAH IMAM AL MAHDI AL MUNTAZAR 1. Al Mahdi Al Muntazar (lelaki yang dinanti / ditunggu-tunggu) akan kemunculannya adalah seorang lelaki muda dari kaum Muslimin yang berasal dari keluarga nabi Muhammad SAW. · Beliau dari keturunan sayydatina Fatimah Binti Rasulullah SAW. · Namanya Muhammad Bin Abdullah – jadi namanya sama dgn Nabi Muhammad SAW · Al Mahdi bukanlah seperti yang diduga oleh kaum Syiah ar Rafidhah yang mengharap kemunculannya dari negeri Sardeb ( area Samarra) kerana Al Mahdi seperti ini tiada faktanya dan tiada nas-nas hadis Nabi SAW yang menerangkannya . · Kaum Syiah ini mendakwa bahawa Al Mahdi namanya ialah Muhammad Ibn Al Hassan Al Askari, akan memasuki Sardeb ketika berusia 5 tahun. · Mereka sentiasa menunggu kehadirannya dr Sardeb sedangkan Al Mahdi seperti yg mereka dakwa itu sekali2 tidak akan keluar dr Sardeb itu. ( sila rujuk kitab2 Nihayah tarikh Ibnu Kathir, Al Fitan Wal Malahim, bab ttg berita AL Mahdi juz : 1)CIRI CIRI IMAM AL MAHDI· Berdasarkan hadis-hadis Nabi SAW telah disebutkan bahawa Al Mahdi atau Muhammad Ibn Abdullah yang akan muncul itu berhidung panjang, mancung dan runcing (mempunyai bentuk wajah yang cantik), berkening luas, dia akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan keseimbangan · ( sebelumnya dunia dipenuhi dgn kezaliman dan ketidakadilan) – seperti yang dapat kita lihat hari ini , penindasan dan peperangan terhadap umat islam di mana2 dan berleluasa. · Beliau akan memerintah dunia selama 7 tahun atau 8 tahun atau paling lama 9 tahun setelah turunnya Isa Al Masih AS , sebelum berlakunya hari kiamat. Sepanjang pemerintahannya manusia hidup dalam kedamaian dan keadilan yg tidak pernah dirasai selepas kewafatan Rasullullah SAW.· Hadis Nabi : 1. ” Sesungguhnya bumi ini akan dipenuhi dgn kezaliman dan kesemenaan, dan apabila kezaliman dan kesemenaan itu telah penuh, maka Allah SWT akan mengutus seorang lelaki yg berasal dari keturunanku, namanya seperti namaku, dan nama bapanya seperti nama bapaku (Muhammad Ibn Abdullah). Maka dia akan memenuhi bumi dgn keadilan dan kemakmuran sebagaimana ia (bumi) telah dipenuhi sebelum itu dgn kezaliman dan kesemena-menaan (penindasan).Diwaktu itu langit tidak akan menahan setitis pun dari titisan airnya, dan bumi pun tidak akan menahan sedikit pun dari tanaman. Maka kamu akan hidup bersamanya selama 7 tahun atau 8 tahun dan paling lama 9 tahun.” ( hadis ini adalah sahih riwayat dr Tibrani, Bazzar dan Abu Naim. Imam As Sayuti telah menunjukkan akan kesahihannya dlm Al Jami’. Disahihkan oleh Al Albani dlm As Silsilah As Sahihah , no: 1529)2. ” Al Mahdi berasal dari keturunanku ahli bait yang akan diislahkan oleh Allah SWT dalam satu malam” ( hadis ini hadis sahih riwayat Imam Ahmad dlm Musnad Imam Ahmad dan Ibnu Majah dlm sunan nya dr sayyidina Ali RA.Ia disahihkan oleh Syeikh Ahmad Syakir ketika memberikan komennya dlm Musnad Ahmad. Ia juga disahihkan oleh Al Albani dlm As sahihah – no 2371.) Maksud Islah : (2 tafsiran dr ahli tafsir Hadis) 1) bahawa sebelum menjadi Al Mahdi beliau mempunyai bbrp kekurangan kecil, kemudian Allah SWT mengampuni dosa-dosanya, menunjukinya dan menurunkan ilham-ilhamnya.2) Bahawa Allah SWT memberinya persiapan utk menjadi khalifah dan memimpin kaum muslimin yg mukminin dalam menghadapi huru-hara dan peperangan – peperangan akhir zaman . (tafsiran mengikut kitab Fitan Wal Malahim ttg. Berita Al Mahdi , oleh Ibnu Kathir juz :1) hadis 3 : ” Al Mahdi berasal dr anak cucuku , dari keturunan Fatimah”( Hadis Hasan diriwayatkan oleh Abu Daud, Ibnu Majah dan Hakim dari Ummu Salamah.Imam Sayuti menunjukkan kesahihannya dlm Al Jami’.) hadis 4 :” Bahawa akhir zaman nanti akan muncul seorang khalifah yg berasal dr umatku, yang akan melimpahkan harta kekayaan selimpah-limpahnya dan dia sama sekali tidak akan menghitung-hitungnya”(Diriwayatkan oleh Ahmad dlm Musnad Imam Ahmad, dan oleh Muslim dalam Sahih Muslim dari hadis Jabir bin abdullah dan Abu Said Al Khudri) · Kemunculan Imam Mahdi bukanlah berasal dari usahanya, (Muhammad Bin Abdullah) dan bukan juga atas permintaannya.Bahkan beliau sendiri sama sekali tidak tahu bahawa Allah SWT akan mengislahkannya dalam masa satu malam dan bahawa Allah SWT akan mempersiapkan baginya satu kaum yang jumlahnya sedikit dan tidak mempunyai persiapan dan kekuatan , kemudia mereka akan membaiahkan beliau di Kaabah, sedangkan beliau (Imam Mahdi) Tidak menyukai baiah itu. · Kedatangan Imam Mahdi diakahir zaman adalah satu perkara yg telah ditakdirkan oleh Allah SWT, yang telah tertulis di Luh Mahfuz yang tidak dapat tidak akan muncul juga satu hari nanti – hanya masa dan ketika nya sahaja yg tidak diketahui oleh sekelian makhluk …hanya dalam ilmu dan pengetahuan Allah SWT sahaja. · Jadi kedatangannya sama seperti kedatangan Al Masih Dajjal, turunnya Isa Ibnu Maryam AS, keluarnya Ya’juj dan Ma’juj serta sisa tanda-tandanya hari kiamat. · Oleh sebab itu , mempercayai dan meyakini akan kedatangan Imam Mahdi ini adalah hukumnya wajib bagi seluruh umat Islam, dalam syariat dan iktikad bg setiap mukmin.Ini kerana hadis-hadis yg menerangkan tentang Al Mahdi adalah mencapai tingkat Mutawatir – bermakna menurut hampir semua ulamak tafsir Hadis , hadis Mutawatir menunujukkan ilmu yg Qat’I, yang tidak dapat diragui dan digugat, mengetahuinya adalah wajib , mengamalkannya adalah fardhu dan mengingkarinya adalah haram dan kufur.


Umur umat Islam adalah semenjak diutusnya Nabi Muhammad SAW sampai terjadinya hari kiamat. Atau tepatnya sampai datangnya angin lembut dari arah Yaman Selatan, hingga dicabutnya nyawa setiap orang mukmin, dan hal itu terjadi setelah meninggalnya Isa bin Maryam. Kemudian tidak tersisa lagi di bumi ini seorang mukmin satu pun, dan tinggallah makhluk-makhluk yang paling durhaka, ingkar, dan jahat, atas mereka terjadilah hari kiamat.

Sedangkan umur umat Yahudi adalah semenjak Allah mengutus Nabi Musa AS sampai diutus pula Nabi Isa AS. Ada pun umur umat Nasrani adalah semenjak diutusnya Nabi Isa sampai diutus Nabi Muhammad SAW.

Pembahasan umur umat Islam tidak bermaksud mempercepat roda vitalitas kehidupan dunia atau kehancuran alam. Rasulullah bersabda, “Jika kiamat telah mulai terjadi, sedang di tangan salah seorang kalian ada sebiji (bibit tanaman), maka jika ia sempat menanamnya menjelang kiamat itu, hendaklah ia menanamnya.” (HR. Bukhary dan Ahmad). Sehingga pembahasan tentang umur umat Islam tidak berarti bahwa kita akan berlaku lemah dan meninggalkan kerja, meninggalkan menuntut ilmu atau dakwah. Akan tetapi sebaliknya kita harus bersiap-siap menghadapi huru-hara dan peperangan akhir zaman tersebut dengan iman, ilmu, amal, dan takwa.

Menentukan umur umat Islam juga bukan dalam arti meramalkan kapan terjadinya kiamat karena sebenarnya hari kehancuran tersebut adalah rahasia Allah SWT, akan tetapi yang dimaksud adalah perkiraan-perkiraan global yang bersandarkan kepada keterangan Rasulullah dalam hadits-hadits yang shahih saja dan juga keterangan-keterangan ulama-ulama besar yang menerangkan hadits-hadits tersebut.

Hadits-Hadits Rasulullah tentang Umur Suatu Umat

Diriwayatkan oleh Imam Bukhary dari Abdullah bin Umar RA bahwa beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya masa menetapmu dibandingkan dengan umat-umat sebelum kamu adalah seperti waktu antara shalat Asar sampai terbenamnya matahari. Ahli Taurat (Yahudi) telah diberikan kepada mereka kitab Taurat, kemudian mereka mengamalkan kitab tersebut, sehingga apabila telah sampai waktu tengah hari, maka mereka pun lemah untuk mengamalkannya. Lalu mereka diberi pahala oleh Allah SWT masing-masing satu qirath. Kemudian diberikan pula kepada ahli Injil (Nasrani), lalu mereka mengamalkan kitab Injil sampai waktu shalat Asar. Dan setelah itu mereka lemah untuk mengamalkannya. Maka mereka pun diberi pahala oleh Allah SWT masing-masing satu qirath. Kemudian diberikan pula kepada kita kitab Al-Quran, dan kita mengamalkannya sampai matahari terbenam. Maka Allah SWT memberi ganjaran kepada kita masing-masing dua qirath. Berkatalah ahli kitab (Yahudi dan Nasrani), ‘Wahai Rabb kami, mengapa engkau beri ganjaran kepada mereka (Muslim) dua qirath dan engkau memberi ganjaran kepada kami satu qirath, sedangkan amalan kami lebih banyak dari mereka’”. Berkata Rasulullah, “Allah SWT menjawab (sambil bertanya), ‘Apakah aku berlaku zalim dalam memberi ganjaran dari amal kalian?’ Mereka menjawab, ‘Tidak.’ Allah SWT berkata, ‘Itu adala karunia yang Aku berikan kepada siapa saja yang Aku kehendaki.’” (HR. Bukhary)

Diriwayatkan oleh Imam Bukhary dari Abu Musa RA, Rasulullah bersabda, “Pemisalan antara kaum Muslimin dan Kaum Yahudi serta kaum Nasrani adalah seperti laki-laki kaya yang mengupah suatu kaum untuk melakukan sebuah pekerjaan untuknya sampai malam. Akan tetapi kaum tersebut hanya bekerja sampai tengah hari. Dan mereka berkata kepada laki-laki tersebut, ‘Kami tidak memerlukan gaji yang kamu berikan.’ Kemudian laki-laki itu mengupah suatu kaum yang lain seraya berkata, ‘Sempurnakanlah pekerjaan ini sampai selesai hari ini juga, dan kamu akan mendapatkan gaji seperti yang aku syaratkan. Kemudian kaum tersebut hanya bekerja sampai waktu shalat Asar dan berkata, ‘Ambillah olehmu apa-apa yang kami kerjakan.’ Kemudian laki-laki tersebut mengupah suatu kaum yang lain,dan mereka pun bekerja sampai penuh hari tersebut, sehingga terbenam matahari. Dan mereka mendapatkan gaji atas dua kaum sebelum mereka.” (HR. Bukhary)

Dari kedua hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa waktu yang dimiliki oleh kaum Yahudi adalah sama dengan waktu yang dimiliki kaum Nasrani dan diteruskan (ditambah) waktu yang dimiliki oleh Muslim. Karena kaum Yahudi bekerja setengah hari sedangkan kaum Nasrani bersama kaum Muslimin bekerja setengah hari pula.

Ketika ahli kitab protes dengan mengatakan ini dan itu maka Allah menerangkan kepada mereka bahwa Dia tidaklah menzalimi mereka, karena ganjaran yang diberikan kepada mereka adalah banyak dan tidak dikurangi sedikit pun. Namun yang dipermasalahkan oleh mereka (ahli kitab) adalah karena Allah memberikan keutamaan dan karunia kepada umat Muhammad SAW dengan menambah pemberian.

Kemudian jika dibandingkan antara kedua ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) dengan kaum Muslimin:

1. Apakah sama antara orang-orang Yahudi yang mengatakan tentang binatang sapi, ‘Inilah Tuhanmu dan Tuhan Musa,’ dengan orang-orang Muslim yang mengatakan ‘Tiada Ilah selain Allah?’ Tentu tidak sama!

2. Apakah sama antara orang-orang Yahudi yang mengatakan ‘Uzair anak Allah’ dan orang-orang Nasrani yang mengatakan ‘Isa al-Masih anak Allah,’ dengan kaum Muslimin yang mengatakan ‘Katakanlah Allah itu Esa, Allah tempat seluruh makhluk bergantung, Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan dan tidak ada satu pun yang sebanding dengan Dia?’ Tentu tidak sama!

3. Apakah sama antara orang-orang Yahudi yang mengatakan ‘Sesungguhnya Allah adalah miskin dan kami adalah orang-orang kaya,’ dengan orang-orang Nasrani yang mengatakan ‘Apakah Tuhanmu dapat menurunkan hidangan kepada kami dari langit,’ dengan orang-orang Muslim yang engatakan ‘Engkaulah yang kaya wahai Allah dan kamilah yang miskin serta perlu kepada-Mu?’ Tentu tidak sama!

4. Apakah sama antara orang-orang Yahudi yang mengatakan ‘Kami dengar dan kami ingkari,’ dengan orang-orang Muslim yang mengatakan ‘Kami dengar dan kami taat?’ Tentu tidak sama!

5. Apakah sama antara orang-orang Yahudi yang mengatakan ‘Pergilah engkau bersama Rabbmu dan berperanglah, sesungguhnya kami akan duduk di sini saja,’ dengan orang-orang Muslim yang berkata ‘Pergilah engkau bersama Rabbmu dan berperanglah, sesungguhnya kami akan ikut berperang bersamamu?’ Tentu tidak sama!

Para sejarawan bersepakat bahwa masa kaum Yahudi dan kaum Nasrani adalah kira-kira 2000 tahun. Ada pun masa (umur) umat Nasrani adalah 600 tahun sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Bukhary dari Salman al-Faritsi RA bahwa Rasulullah bersabda, “Masa antara Isa dan Muhammad adalah selama 600 tahun.” (HR. Bukhary)

Dengan demikian umur umat Yahudi adalah sekitar 1400 tahun lebih sedikit dimana ahli sejarah sepakat bahwa kelebihannya berkisar 100 tahun, sehingga tepatnya umur umat Yahudi adalah 1500 tahun. Dan bahwa umur umat Islam adalah sama dengan umur umat Yahudi dikurangi umur umat Nasrani, sehingga umur umat Islam adalah sekitar 900 tahun ditambah 500 tahun sama dengan 1400 tahun. Tambahan yang 500 ini didasarkan oleh hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, dan Al-Hakim dari Saad bin Abi Waqqash, dimana telah bersabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya aku berharap, bahwa umatku tidak akan lemah di hadapan Rabb mereka dengan mengundurkan umur mereka selama setengah hari.” Kemudian Saad ditanya, “Berapakah lamanya setengah hari itu?” Ia menjawab, “Lima ratus tahun.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Al-Hakim)

Imam as-Sayuthi dalam kitab beliau yang berjudul al-Kasysyaf, ketika menerangkan tentang keluarnya Imam Mahdi, berkata, “Hadits-hadits hanya menunjukkan bahwa umur umat ini (Islam) lebih dari 1000 tahun dan tambahannya sama sekali tidak lebih dari 500 tahun.”

Sesuai dengan penghitungan-penghitungan yang ikut kepada keterangan ulama-ulama besar kita yang berdasarkan kepada Sunnah-sunnah yang shahih. Maka saat ini kita berada dan hidup pada periode terakhir sebelum masa penghabisan dan masa-masa persiapan untuk menghadapi huru-hara dan peperangan-peperangan besar, atau penghabisan yang mendahului munculnya tanda-tanda besar kiamat.

Pembahasan/penghitungan umur umat Islam yang telah dijelaskan di atas senada dan diperkuat oleh perkataan para ahli kitab, bahwa masa berakhirnya dunia sudah semakin dekat. Sehingga bagian keterangan para ahli kitab ini sengaja tidak diringkas oleh peringkas.

Ringkasan setelah bagian ini adalah tentang kedatangan Imam Mahdi sebagai pembatas antara tanda-tanda kecil dengan tanda-tanda besar kiamat.

Peperangan Armageddon adalah peristiwa pertama sebagai permulaan dari serentetan huru-hara di akhir zaman, pertempuran ini adalah adalah perang penghancuran dan nuklir yang akan memusnahkan sebagian besar senjata-senjata strategis…

Pengenalan Perang Armageddon

Perang Armageddon adalah:
1. Peristiwa besar dan perang kehancuran
2. Pertemuan strategi dari perang raksasa yang sudah dekat waktunya
3. Perang persekutuan internasional (Perang Dunia) yang akan segera datang, yaitu yang sedang ditunggu oleh seluruh penduduk bumi pada hari ini
4. Ia adalah perang politik dan agama
5. Ia adalah perang raksasa oleh banyak pihak
6. Ia adalah perang yang paling besar dan dahsyat dalam sejarah
7. Ia adalah awal dari kemusnahan
8. Ia adalah perang yang dimulai dengan menyeluruhnya ‘perdamaian palsu’, sehingga orang-orang berkata, ‘perdamaian sudah datang’, ‘keamanan sudah datang’, padahal kenyataannya adalah sebaliknya

Armageddon adalah kata-kata yang berasal dari bahasa Ibrani yang terdiri dari dua kata yaitu:
1. “Ar” yang berarti gunung atau bukit
2. “Mageddo” adalah nama dari sebuah lembah di Palestina, yang mana lembah ini merupakan medan pertempuran yang akan datang tersebut, yang akan membentang dari “Mageddo” di utara sampai ke “Edom” di selatan yang berjarak sekitar dua ratus mil dan sampai ke laut putih di barat dan ke bukit Mohab di Timur yang berjarak 100 mil.

Para ahli militer –khususnya ahli perang tempo dulu- memandang bahwa kawasan ini merupakan sebuah tempat yang strategis, dimana setiap panglima yang berhasil menguasai kawasan ini, maka ia akan dengan mudah mematahkan setiap perlawanan musuh.

Kata ‘Armageddon’ adalah sebuah istilah yang sudah dikenal bagi para ahli kitab, yang dapat ditemui dalam kitab-kitab suci mereka. Yang dimaksud ahli kitab adalah orang-orang Yahudi dan Nasrani saja. Bagaimanakah hukumnya menggunakan istilah atau keterangan-keterangan dari para ahli kitab? Rasulullah telah bersabda, “Sampaikanlah ajaran-ajaranku walaupun itu hanya satu ayat, dan berbicaralah dari ajaran Bani Israil (Yahudi) dimana tidak ada halangan bagi kalian…..” (HR. Bukhary). Dan di lain hadits Rasulullah bersabda, “Apabila ada ahli kitab yang berbicara (tentang agama), maka janganlah langsung kamu benarkan dan jangan pula langsung kamu dustakan.” (HR. Bukhary)

Perkataan para ahli kitab tentang Perang Armageddon

1. Dalam kitab Wahyu (revealition) pasal 16 ayat 16 dikatakan, “Dan ruh-ruh setan mengumpulkan sekalian tentara dunia di sebuah tempat bernama Armageddon” (Injil, hal. 388, penerbit Daar Ats Tsaqafah, Mesir)

2. Ronald Reagen pernah berkata, “Sesungguhnya generasi ini tepatnya adalah generasi yang akan melihat Perang Armageddon.” (Kitab Ramalan dan Politik)

3. Segala sesuatu pasti akan berakhir dalam beberapa tahun, dimana akan terjadi Perang Dunia yang paling besar, yaitu Perang Armageddon atau perang di dataran Mageddo. (“Kitab Drama Berakhirnya Zaman” oleh Oral Robertus dan “Kitab Akhir Bola Dunia Yang Paling Besar” oleh Hall Lindus, mereka mempercayai tahun 2000 adalah berakhirnya bola dunia secara final)

4. Jimmy Sujjest berkata, “Aku berkeinginan agar aku dapat mengatakan bahwa kita akan mencapai perdamaian. Akan tetapi aku percaya bahwa perang Armageddon akan datang. Sesungguhnya Armageddon akan datang dan berkecamuk di lembah Mageddo. Ia akan datang. Mereka bisa saja menandatangani perjanjian-perjanjian perdamaian yang mereka inginkan. Namun, sesungguhnya hal itu tak akan merealisasikan apa pun. Sebab, bagaimana pun juga hari-hari hitam itu akan datang.” (Kitab Janji yang Benar dan Janji yang Dusta)

5. Gerry Folwel, seorang pemimpin fundamentalis Kristen berkata, “Sesungguhnya Armageddon adalah sebuah hakikat (realita) dan sangat nyata, akan tetapi kita bersyukur karena ia akan terjadi pada akhir hari sejagat.” (Kitab Ramalan dan Politik)

6. Shofeld berkata, “Sesungguhnya orang-orang Kristen yang ikhlas hendaknya bergembira dengan peristiwa ini. Karena begitu pertempuran yang terakhir ini (Armageddon) dimulai, maka Isa al-Masih akan segera mengangkat mereka ke awan, dan mereka akan diselamatkan oleh al-Masih serta tidak akan menghadapi kesusahan apa pun yang terjadi di bumi.” (Kitab Ramalan dan Politik)

Perkataan-perkataan di atas merupakan suatu keanehan dari ahli kitab yang menunjukkan betapa besar kepercayaan mereka akan peperangan Armageddon dan dekatnya kedatangan perang tersebut.

Kaum Muslim dan Perang Armageddon

Memang aneh, pada saat kita mengetahui perkataan-perkataan ahli kitab, maka telah banyak dan datang secara bertubi-tubi peristiwa yang menguatkan perihal akan terjadinya perang Armageddon. Dan bahwa ia adalah realita yang tak dapat dipungkiri lagi. Sebab, kita menemukan banyak orang dari kaum Muslimin yang tidak mengerti apa itu Armageddon? Dan apa-apa yang dimaksud dengan kata yang berbahaya ini (dalam hal Armageddon sebagai istilah kamus ahli kitab)?

Kita tidaklah memaksudkan kalimat Armageddon sebagai suatu kata atau istilah saja, akan tetapi sebagai suatu pengertian dan isyarat. Karena, ia adalah sebuah kata yang mempunyai arti cukup banyak.

Sebagian pemikir-pemikir Islam telah mulai memperhatikan masalah pertempuran ini dan penekanannya bahwa:

1. Pertempuran yang menentukan sudah dekat kedatangannya dan ia pada saat ini sedang dipersiapkan.
2. Perang tersebut adalah perang strategis, nuklir, dan bersifat internasional.
3. Orang Yahudi akan mengalami kekalahan dalam pertempuran tersebut.

Bahwa perang Armageddon adalah perang persekutuan (internasional), dimana kaum Muslimin dan Kaum Rum (Eropa dan Amerika) tidak diragukan lagi akan menyatu menjadi satu blok. Kemudian mereka akan melawan suatu musuh yang berserikat, yang mana mereka itu belum kita ketahui. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah, “Suatu musuh di belakang mereka….” Walaupun realita modern menunjukkan, bahwa blok musuh kita tersebut adalah blok Timur Komunis atau Syi’ah, dan kemenangan akan berada di tangan kita.

Adapun tentang orang-orang Yahudi, maka rujukan kita tidak ada hal-hal yang menunjukkan peranan mereka dalam perang dunia ini. Akan tetapi tidak diragukan lagi, bahwa mereka ikut terjun dalam pertempuran ini. Dan bahkan merekalah yang mengobarkan api peperangan ini. Hingga dua pertiga jumlah Yahudi akan musnah dalam pertempuran dimaksud.

Adapun sepertiga jumlah mereka yang lain, maka mereka tersebut akan ditumpas oleh kaum Muslimin pada zaman Imam Mahdi, tepatnya setelah turunnya Isa al-Masih putra Maryam.

(Melihat perkembangan terakhir ini, Juli 2004, bahwa resolusi PBB menganggap tembok pemisah yang dibangun Yahudi tidak sah dan harus dihancurkan. Resolusi yang diajukan Palestina ini didukung oleh Uni Eropa (Rum) dan juga oleh sekitar 140 negara lain, sementara resolusi ini ditentang oleh hanya lima negara termasuk Yahudi dan Amerika. Akankah perang Armageddon melibatkan dua kubu ini? Wallahualam, -peringkas-).

Rasulullah bersabda, “Kalian akan mengadakan perdamaian dengan bangsa Rum dalam keadaan aman. Lalu kalian akan berperang bersama mereka melawan suatu musuh dari belakang mereka. Maka kalian akan selamat dan mendapatkan harta rampasan perang. Kemudian kalian akan sampai ke sebuah padang rumput yang luas dan berbukit-bukit. Maka berdirilah seorang laki-laki dari kaum Rum lalu ia mengangkat tanda salib dan berkata, ‘Salib telah menang’. Maka datanglah kepadanya seorang lelaki dari kaum muslimin, lalu ia membunuh laki-laki Rum tersebut. Lalu kaum Rum berkhianat dan terjadilah peperangan, dimana mereka akan bersatu menghadapi kalian di bawah 80 bendera, dan di bawah tiap-tiap bendera terdapat dua belas ribu tentara.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)

Nash (teks) hadits di atas dengan jelas menerangkan bahwa di sana ada dua peperangan yang akan terjadi, yaitu:

1. Perang Dunia Armageddon, dimana peperangan ini telah diketahui akan terjadi oleh semua pihak
2. Perang yang dalam hadits disebutkan sebagai Peperangan Terbesar (Al-Malhamah Al-Kubra). Perang ini tidak diketahui kecuali oleh sebagian orang. Sementara pihak-pihak yang berperang dalam pertempuran ini adalah pihak kaum Muslimin menghadapi pihak Rum, setelah terjadinya perang Armageddon, dimana pihak Rum telah berkhianat terhadap kita dalam perang tersebut.

Peperangan Armageddon adalah peristiwa pertama sebagai permulaan dari serentetan huru-hara di akhir zaman, pertempuran ini adalah adalah perang penghancuran dan nuklir yang akan memusnahkan sebagian besar senjata-senjata strategis. Setelah itu, alat-alat dan senjata yang dipakai dalam peperangan selanjutnya adalah pedang, panah, dan kuda.

Hal tersebut tidaklah aneh untuk terjadi, karena sudah menjadi Sunnatullah sejak dari kebudayaan-kebudayaan zaman dulu akan adanya kehancuran setelah kejayaan, dan kejatuhan setelah ketinggian. Sedangkan kebudayaan abad ke-20 telah mencapai puncak kreasi dan inovasi dunia, bahkan orang-orang mulai sibuk bicara tentang perang bintang.

Maha Suci Allah, tiada yang akan terjadi setelah puncak ketinggian kecuali kejatuhan dan kehancuran. Armageddon akan berkecamuk di Bumi Palestina dimana di sana akan bertemu kumpulan-kumpulan pasukan raksasa.

materi referensi:
http://id.wikipedia.org/

Objek paling “TER” di Alam Raya

Alam semesta yang demikian luas ternyata menyimpan banyak misteri. Dari semua itu, gw dapet beberapa hal sekitar tata surya dan hal yang menyelimutinya dari hasil surfing surfing di internet. Beberapa fakta diantaranya terlihat sangat diluar nalar. Seperti bagaimana bisa Venus yang lebih jauh dari Matahari bersuhu lebih panas dari Merkurius ?.. nah, hal hal lainnya juga bisa kita dapatkan disini, selamat menyimak.


OBJEK TERBESAR DI TATA SURYA - Matahari adalah objek paling besar dalam tata surya kita dengan diameter (pada equator) sepanjang 1.392.140 km. Urutan kedua ditempati oleh planet Jupiter dengan diameter 142.984 km. Di urutan berikutnya berturut-turut adalah Saturnus (120.536 km), Uranus (51.118 km), dan Neptunus (49.600 km). Bumi kita menempati urutan ke-6 dalam daftar ini dengan diameter 12.756 km, disusul oleh Venus (12.103 km) dan Mars (6.794 km). Urutan ke-9 dan ke-10 diduduki oleh dua buah satelit alam masing masing Ganymede, satelit Jupiter (5.262 km) dan Titan, satelit Saturnus (5.150 km).

SATELIT ALAM TERBESAR - Ganymede dan Titan merupakan satelit alam (bulan) terbesar dalam tata surya kita. Berikutnya berturut-turut disusul oleh Callisto (Jupiter/4.820 km) dan Io (Jupiter/3.632 km). Bulan kita menempati peringkat kelima dengan diameter 3.475 km. Sementara itu, Europa (Jupiter/3.126 km), Triton (Neptunus/2750 km), dan Titania (Uranus/1.580 km) menyusul di urutan selanjutnya. Daftar ini ditutup dengan Rhea (Saturnus/1.530 km) dan Oberon (Uranus/1.516 km) masing-masing di urutan ke-9 dan 10.

ANOMALI VENUS - Venus berotasi pada sumbunya sedemikian lambat, bahkan lebih lambat daripada periode orbitnya. Akibatnya satu tahun disana adalah lebih pendek daripada satu harinya (sehari di Venus setara dengan 243 hari di Bumi, sementara satu tahun Venus setara 225 hari Bumi). Disamping itu Venus diketahui berotasi dari arah timur ke barat, kebalikan dari planet-planet lain di tata surya kita yang berotasi dari barat ke timur, karena itu di Venus matahari terbit dari arah barat dan terbenam di timur.

SATELIT ALAM - Diantara kesemua planet anggota tata surya, hanya Bumi yang mempuyai satu-satunya satelit alam. Sementara itu, dua planat diantaranya, yakni Merkurius dan Venus sama sekali tidak memiliki satelit. Planet-planet bagian luar di tata surya umumnya kaya akan satelit alam. Hingga kini, telah diketemukan puluhan satelit alam yang mengedari planet Jupiter, Saturnus dan Uranus. Tidak semua satelit alam berbentuk bundar, tipikal sebuah planet. Kedua satelit Mars, Phobos dan Deimos serta satelit-satelit kecil yang mengedari Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus diketahui memiliki bentuk yang tidak beraturan

SUMBU ROTASI - Planet Uranus memiliki kemiringan sumbu rotasi sebesar 98º. Hal ini menyebabkan kutub utaranya menunjuk ke bawah bidang garis edarnya. Karenanya permukaan planet di kedua kutub memiliki malam yang lamanya setara dengan 21 tahun di Bumi.

SUHU PALING EKSTREM - Planet dengan temperatur paling ekstrem dalam tata surya kita ialah Merkurius. Temperatur siang hari disana mencapai hingga 427ºC, cukup panas untuk melelehkan logam seng. Di malam hari, temperatur turun hingga -183ºC, cukup dingin untuk membekukan krypton. Selain itu Merkurus tercatat sebagai planet yang letaknya paling dekat dengan Matahari

PLANET TERPANAS - Walaupun Merkurius adalah planet terdekat dari Matahari, namun rekor sebagai planet terpanas justeru dipegang oleh Venus dengan suhu mencapai 482°C. Hal ini ditengarai akibat efek “rumah kaca” dari atmosfir Venus yang kaya akan unsur Karbon Dioksida

PLANET PALING CEMERLANG - Apabila Jupiter dan Bumi dilihat dari jarak yang sama, maka Jupiter akan terlihat 164 kali lebih cemerlang. Dilihat dari Bumi, panet yang paling cemerlang adalah Venus dengan magnitudo -4,4.

BINTANG TERDEKAT - Bintang terdekat dari Bumi kita ialah Proxima Centauri. Bintang sejauh 4,23 tahun cahaya ini terlalu redup untuk bisa dilihat dengan mata telanjang. Bintang terdekat yang dapat dilihat dengan mata telanjang adalah Alpha Centauri (4,4 tahun cahaya) yang terlihat sebagai bintang paling terang pada rasi Centaurus di langit belahan selatan

BINTANG TERMUDA - 2 Protostar (calon bintang) yang dikenal sebagai IRAS-4 yang berada di dalam Nebula NGC 1333, 1.100 tahun cahaya dari Bumi adalah bitang termuda yang diketahui manusia. Keduanya baru akan mencapai fase stabil sebagai sebuah bintang setidaknya dalam 100.000 tahun mendatang.

BINTANG TERTUA - 70 bintang yang ditemukan oleh sebuah tim astronom yang dipimpin oleh Timothy Beers (Amerika Serikat) diyakini sebagai bintang paling tua di galaksi Bimasakti. Bintang-bintang tersebut diperkirakan telah terbentuk pada sekitar 1 milyar tahun setelah peristiwa big bang (ledakan besar yang mengawali terbentuknya alam semesta).

BINTANG TERBESAR - Betelgeuse (Alpha Orionis) adalah bintang terbesar yang diketahui hingga sejauh ini. Bintang sejauh 430 tahun cahaya ini memiliki diameter 980 juta km atau 700 kali diameter matahari. Bintang ini terlihat dengan mata telanjang sebagai sebuah bintang berwarna kemerahan di rasi Orion.

BINTANG PALING CEMERLANG - Sebuah bintang yang disebut Pistol yang ditemukan oleh teleskop antariksa Hubble pada Oktober 1997 adalah bintang paling cemerlang yang diketahui. Cahayanya sekitar 10 juta kali lebih cemerlang dari matahari. Perhitungan oleh para astronom menunjukkan bahwa energi yang dipancarkannya dalam 6 detik setara dengan energi yang dipancarkan oleh Matahari selama satu tahun.

METEORIT TERBESAR - Pecahan meteorit berukuran antara 2,4 - 2,7 m yang ditemukan di Hoba West, dekat Grossfontein, Namibia pada tahun 1920 diduga merupakan meteorid terbesar yang pernah jatuh ke Bumi dan tercatat oleh manusia. Pecahan meteorid tersebut berasal dari sebuah meteorit tunggal yang beratnya diperkirakan mencapai 59 ton.

HUJAN METEOR TERBESAR - Hujan Meteor Leonid yang terjadi tanggal 16-17 November 1966 dan terlihat di Amerika Utara bagian barat hingga Rusia bagian timur merupakan hujan meteorid terbesar yang pernah tercatat. Meteor yang melintas di wilayah Arizona tercatat mencapai 2.300 meteor per menit selama 20 menit.

KOMET TERBESAR - Komet Centaur 2060 Chiron yang ditemukan tahun 1977 merupakan komet terbesar yang diketahui dengan diameter 182 km.

ASTEROID TERBESAR - 1 Ceres dengan diameter 941 km merupakan asteroid terbesar. Selain itu, asteroid ini juga tercatat merupakan asteroid yang pertama kali ditemukan.

ASTEROID TERKECIL - Rekor sebagai asteroid terkecil dipegang oleh asteroid 1993KA2. Asteroid yang ditemukan tahun 1993 ini hanya berdiameter 5 m.

GERHANA MATAHARI TERLAMA - Secara teori, gerhana matahari dapat berlangsung maksimal selama 7 menit 31 detik. Gerhana matahari terlama yang pernah tercatat terjadi di Filipina dengan durasi 7 menit 8 detik. Gerhana matahari selama 7 menit 29 detik diperkirakan akan terjadi di tengah samudera Atlantik pada tanggal 17 Juli 2186.

KONSTELASI TERBESAR - Hydra (Naga Laut) merupakan konstelasi (rasi bintang) terbesar. Konstelasi ini menutupi area seluas 1.302,844º persegi atau mencakup 3,16% dari seluruh langit dan beranggotakan setidaknya 68 bintang yang dapat dilihat dengan mata telanjang.

KONSTELASI TERKECIL - Crux Australis (Salib Selatan) adalah konstelasi terkecil di langit. Ia hanya mencakup area seluas 68,477º persegi atau sekitar 0,16% dari seluruh langit.

OBJEK PALING CEMERLANG - Quasar HS1946+7658 adalah objek paling cemerlang di jagat raya. Objek ini setidaknya 1,5 x 1015 kali lebih cemerlang dari Matahari kita

OBJEK TERDINGIN - Nebula Boomerang, sebuah kabut debu dan gas yang terletak sejauh 5000 tahun cahaya dari Bumi dipercayai sebagai objek paling dingin. Temperaturnya diperkirakan berkisar pada -270ºC (-454ºF).

TELESKOP TERBESAR - Teleskop terbesar di dunia saat ini adalah sepasang teleskop kembar berdiameter 10 m yang digunakan di Observatorium W.M. Keck di Mauna Kea, Hawaii. Lensa masing-masing teleskop seberat 300 ton itu terdiri dari 36 buah cermin berbentuk segi enam yang digabungkan menjadi sebuah cermin pemantul (reflektor).

materi referensi:
http://id.wikipedia.org/