Senin, 27 April 2009

Pemecahan kepribadian (Kepribadian Ganda)

Pemecahan kepribadian atau sering juga disebut kepribadian ganda, atau juga lebih terkenal dengan nama alter ego. Merupakan suatu keadaan di mana kepribadian individu terpecah sehingga muncul kepribadian yang lain. Kepribadian itu biasanya merupakan ekspresi dari kepribadian utama yang muncul karena pribadi utama tidak dapat mewujudkan hal yang ingin dilakukannya. Dalam bahasa yang lebih sederhana dapat dikatakan bahwa ada satu orang yang memiliki pribadi lebih dari satu atau memiliki dua pribadi sekaligus. Kadang si penderita tidak tau bahwa ia memiliki kepribadian ganda, dua pribadi yang ada dalam satu tubuh ini juga tidak saling mengenal dan lebih parah lagi kadang-kadang dua pribadi ini saling bertolak belakang sifatnya.

ronologi kasus pemecahan kepribadian di Eropa
(1646) Paracelsus melaporkan kasus tentang wanita yang menuduh seseorang telah mencuri uangnya. Pencurinya kemungkinan memiliki kepribadian ganda, yang melakukan tindakannya tanpa sepengetahuan pribadi utama.
(1791) Eberhard Gmelin mendeskripsikan kasus tentang pergantian identitas diri seorang wanita Jerman berusia 21 tahun, yang mengaku seorang bangsawan Perancis dan mampu berbicara bahasa Perancis. Gmelin percaya bahwa kasus seperti itu dapat membantu memahami seluk beluk kepribadian manusia.
(1816) Kasus Mary Reynolds, kepribadian ganda, diterbitkan dalam bentuk artikel di majalah Medical Repository.
(1838) Charles Despine menemukan sebuah kasus kepribadian ganda dalam diri Estelle, seorang gadis berusia 11 tahun.
(1876) Eugène Azam menemukan kasus kepribadian ganda dalam tubuh seorang wanita muda Perancis, yang biasa dipanggil Felida X.
(1899) Buku karangan Théodore Flournoy yang berjudul Des Indes à la Planète Mars: Etude sur un cas de somnambulisme avec glossolalie (Dari India ke Planet Mars: Kasus kepribadian ganda dengan bahasa imajiner) diterbitkan.
(1906) Buku Morton Prince, The Dissociation of a Personality, mengungkapkan kisahnya merawat pasien berkepribadian ganda bernama Clara Norton Fowler alias Christine Beauchamp.
(1915) Walter Franklin Prince menerbitkan studi kasus seorang pasien yang bernama Doris Fischer dengan judul The Doris Case of Multiple Personality. Studi kasus ini kemudian diikuti oleh beberapa percobaan mengenai diri Fischer sendiri dan dirinya yang lain.
(1943) Stengel mengatakan bahwa seseorang yang berkepribadian ganda mengalami "kelainan".
(1954) Buku Shirley Jackson, The Bird's Nest, sebuah cerita fiksi tentang pemecahan kepribadian, diterbitkan.
(1954) Buku Thigpen & Cleckley, The Three Faces of Eve, didasarkan pada hasil terapi Chris Costner-Sizemore, diterbitkan. Buku ini berhasil menarik minat orang Amerika mengkaji masalah pemecahan kepribadian.
(1957) Film The Three Faces of Eve yang dibintangi oleh Joanne Woodward, diluncurkan.
(1973) Buku laris karya Flora R. Schreiber, Sybil, membukukan kisah pengobatan dan terapi yang dilakukan oleh Shirley Ardell Mason. Namanya disamarkan menjadi Sybil Dorsett dalam buku ini.
(1976) Versi layar kaca Sybil diproduksi, dibintangi oleh Sally Field.
(1977) Chris Costner-Sizemore menerbitkan otobiografinya yang berjudul I'm Eve.
(1980) Tahun terbit buku Michelle Remembers.
(1981) Buku Daniel Keyes, 24 Wajah Billy, diterbitkan. Buku ini didasarkan dari hasil wawancara antara Billy Milligan dan terapisnya.
(1986) Tahun terbit buku When Rabbit Howls.
(1995) Astraea, situs yang pertama kali membahas masalah pemecahan kepribadian di dunia maya, diluncurkan bulan September.
(1999) Buku Cameron West, First Person Plural: My Life as a Multiple, diterbitkan.
(2005) Otobiografi Robert Oxnam, A Fractured Mind, diterbitkan.

Kepribadian ganda terbentuk dari rasa traumatik masa kecil yang biasanya terjadi antara umur 4-6 tahun. Penderita menghibur diri sendiri dari sesuatu yang menyakitkan dengan menciptakan kepribadian lain buat menampung semua perasaannya. Dengan kata lain anak berusaha melindungi dirinya dari hal yang kurang mengenakan yang pernah dialami.
Agar lebih jelas contohnya seperti ini ada kepribadian yang tahu soal peristiwa traumatik itu, dan ada kepribadian yang sama sekali tidak mengetaui. Akhirnya mereka terbiasa saling melindungi diri dari masalah dengan mengonta ganti kepribadiannya hingga mereka tumbuh dewasa. Tiap ada masalah baru, artinya ada kepribadian baru juga. Jadi jangan kaget ada penderita yang bisa punya sepuluh (atau lebih) kepribadian yang berbeda-beda!
Kepribadian ganda adalah seseorang yang berusaha menghibur diri dengan menciptakan kepribadian lain yang dapat menampung semua perasaanya.
Cara kita tau diri sendiri punya kepribadian ganda adalah jika kita punya perilaku yang berbeda tuk kondisi/ lingkungan yang berbeda
Penyebab kepribadian ganda adalah peristiwa traumatik pada usia kanak-anak.
Menurut Universitas kedokteran hanover di jerman Bermain game di Internet secara berlebihan dengan menggunakan personalitas rekaan dapat menyebabkan gangguan kepribadian ganda. Universitas tersebut memperlihatkan satu contoh pada seorang pasien wanita yang telah bermain games di Internet selama beberapa jam sehari dengan periode lebih dari tiga bulan dan menggunakan berbagai personalitas dari sejumlah tokoh berbeda.”Selama waktu itu tokoh-tokoh rekaan secara lambat laun mengambil alih personalitas yang telah diabaikan. Pasien tersebut kehilangan kendali atas identitas dan kehidupan sosial miliknya sendiri,” kata Bert de Wildt dari universitas itu, seperti dilaporkan DPA.Dalam psikoanalisa, para ahli terapi menemukan pasien wanita itu telah berkembang menjadi berkepribadian ganda.De Wildt selanjutnya menjelaskan bahwa bermain games dengan memainkan penokohan bukan satu-satunya penyebab gangguan itu, namun para pakar merasa yakin permainan itu dapat memicu kondisi itu dan dapat membuatnya terus berlangsung.Depresi dan kegelisahan dapat juga disebabkan permainan seperti ini, kata De Wildt.
Misteri schizofrenia atau kepribadian ganda sebagai jenis penyakit gangguan ingatan kini tengah diteliti secara mendalam oleh tim ahli Institut Penelitian Kesehatan Mental di Melbourne, Australia. Selama empat tahun, para peneliti ini mengidentifikasi sejumlah gen dalam tubuh manusia yang diduga penyebab schizofrenia. Salah seorang guru besar institut Brian Dean mengatakan, penelitian ini diharapkan dapat membuka kemungkinan untuk mengobati gangguan schizophrenia.Para ahli itu mengumpulkan jaringan otak yang diambil dari tubuh bangkai manusia. Dari jaringan otak itu mereka telah menemukan 69 macam gen yang diduga penyebab schizofrenia. Gen-gen itu berbeda dengan gen-gen otak milik manusia yang tidak menderita schizophrenia. Jika pemiliknya menderita schizophrenia, maka sejumlah gen tertentu di dalam otaknya terdapat kandungan asam ribonukleik (RNA).RNA dalam gen penderita schizophrenia bisa lebih tinggi dan bisa pula lebih rendah daripada yang dikandung gen-gen orang normal. RNA berfungsi sebagai pengalih informasi genetik dari DNA menjadi protein. Menurut tim peneliti, ke-69 gen itu telah mengalami mutasi sehingga menimbulkan schizophrenia.Schizophrenia adalah istilah umum yang mengacu kepada kelainan psikotis yang menimbulkan cara berpikir khayal dan tidak logis. Tanda-tanda awal penyakit ini dapat muncul sejak remaja atau pada usia 20 tahun. Penelitian juga menyebutkan, satu dari seratus orang berpeluang mengidap schizophrenia. Untuk mengenali schizophrenia, sebuah perusahaan obat di Australia telah menciptakan alat simulasi audio-visual. Alat ini menggambarkan apa yang dirasakan oleh pengidap schizophrenia ketika sedang kambuh.
Richard McLean, seorang warga Melbourne, adalah salah satu contoh pengidap schizophrenia. Namun McClean termasuk beruntung karena otaknya masih dapat bereaksi bila teratur minum obat. Efek samping obat itu memang ada, tetapi obat itu memungkinkan ia lebih produktif. Dia bekerja sebagai perancang grafis dan telah menerbitkan buku tentang pengalamannya mengatasi schizophrenia.

Dapatkah dikategorikan seseorang yang memiliki banyak ID (entah alamat email, ID milis/forum, blog dll..) kemudian memainkan peranan dan karakter yang berbeda-beda disetiap IDnya walaupun hanya dalam dunia maya, bisa dikategorikan sebagai orang yang memiliki kepribadian ganda?? 

Pertanyaan ini muncul berulang-ulang dalam benak saya, setelah belakangan ini ikut rajin mengikuti ramainya ruang koko, saya temukan beberapa komen aneh bin ajaib, seperti layaknya ditulis dalam keadaan sedang bermimpi, rajutan kalimatnya tidak tersusun dengan mantap (atau mungkin ditulis dengan terburu-buru dan gak sempat dibaca ulang? Entahlah..) dan disadari atau tidak oleh para pembaca lain (atau mungkin cuma feeling saya saja) komen-nya cenderung mengalirkan energi negative sehingga orang2 yang hanya membaca sekilas sangat mungkin untuk terbawa suasana permainannya. Sementara sebagian besar lainnya lebih sering mengacuhkannya dan menganggap tidak ada.

Kalau memang bener adanya, berarti saya juga pernah mengalaminya, atau bahkan semua orang juga pernah dan masih mengalami/melakukannya sampai detik ini. Ceritanya dulu waktu masih rajin2nya belajar bahasa Inggris tapi gak PD untuk praktek langsung dengan para turis, saya lebih suka menggunakan cara chatting, so saya gunakan email ID dengan nama saya asli, kenyataannya malah banyak PM jahil yang langsung to the point bicara tentang horny, sex.. dll yang bikin saya sebel, akhirnya saya putuskan bikin ID laki2, dengan begitu saya tidak di PM cowok2 iseng, justru lebih sering cewek2 yang sibuk PM saya, disisi lain saya bisa lebih konsen dengan niat saya mempraktekan bahasa Inggris dan rata2 cewek2 yang PM saya pun juga serius membantu mengerjakan PR2 saya waktu itu.. hehehehe makasih semuaaa..

Lalu saya inget salah satu novel yang pernah saya baca dulu, kalau gak salah karangan Sidney Sheldon (bener yah tulisannya begini? Maaf saya lupa judulnya) saya sendiri tidak bisa menjamin apakah pada saat penulisan novel tersebut Sidney lebih mengacu kepada hal2 fiktif atau reel adanya, yang pasti dalam kisahnya sang tokoh, seorang wanita, dibuat keder dan kelilit masalah yang dibuat oleh 2 pribadinya yang lain, dia memiliki 2 alter ego yang tidak bisa saling berkomunikasi parahnya si tokoh tidak merasa/bahkan tidak menyadari kalau dirinya memiliki 2 Kepribadian Lain selain Kepribadian Utamanya. Dalam beberapa kasus ada Kepribadian Utama yang bisa mengenali bahkan mengajak berkomunikasi Kepribadian2 lain yang hidup dalam tubuhnya. Contoh kecil, seperti tokoh Gollum/Smegol dalam film Lord of the Ring, keduanya saling berkomunikasi satu sama lain. Atau film Indonesia ‘Belahan Jiwa’ yang sempet bikin saya puyeng awalnya, tapi baru sadar kuncinya film tersebut ketika tokoh utama bunuh diri dan kelima tokoh lainnya ikut mati.

Kepribadian Ganda jumlahnya bervariasi di dalam setiap tubuh manusia. Dan manusia yang memiliki kepribadian ganda tidak bisa digolongkan sebagai orang gila, mereka waras, perilaku keseharian normal, background educationnya bagus, bahkan bisa jadi intelektualnya juga tinggi, yang pasti dimata orang2 normal tidak akan ada yang menyangka kejanggalan dalam kepribadian mereka, selama tidak tertangkap mata orang lain alias belum terlalu melenceng seperti mulai ngoceh sendiri, sahut2an sendiri dengan gerakan2/expresi2 berbeda sesuai kepribadian lain yang sedang berbicara dll.. orang lain tidak akan ada yang mengetahuinya. 

Dalam dunia maya, orang2 yang cenderung memiliki Kepribadian Ganda bisa lebih leluasa memainkan setiap peran yang dimilikinya, seperti tokoh Ben X yang begitu digdaya dan perkasa di dunia maya, tapi di dunia reel dia adalah korban kejahilan yang bener2 tidak berdaya untuk melawan musuh2nya karena kondisinya sebagai penderita autis. Beberapa penilitian yang dilakukan di Univ. Hanover pada orang2 yang aktif dalam dunia maya dan telah menciptakan tokoh2 berbeda untuk menutupi identitas diri yang sebenarnya dan rajin memerankan tokoh2 ciptaannya tersebut beberapa jam setiap harinya tanpa dapat mengontrol dirinya alias mengontrol Kepribadian Utamanya, lama kelamaan tokoh2 tersebut menjadi benar2 hidup dalam dirinya bahkan ketika kondisinya semakin parah, tokoh2 rekaannya telah benar2 mengambil alih personalitas dirinya, seperti yang terjadi pada salah satu pasien Dr. Bert de Wildt dari Univ. tersebut.

Penyebab lainnya sangat beragam: 
Bisa karena trauma tragis dalam hidupnya seperti korban perilaku seksual yang menyimpang dimasa kanak2nya atau kekerasan lain yang dia terima sehingga sangat haus akan kasih sayang, perhatian dan rasa kesepian yang terlalu dalam dimasa dewasanya, sehingga mendorongnya untuk menciptakan jiwa-jiwa lain yang bisa menemaninya setiap saat, 
Lingkungan tempat dia dibesarkan yang membingungkan sehingga menimbulkan stress yang cukup extrim dan tekanan bathin berkepanjangan,
Depresi terus menerus tanpa tahu sebab akibatnya hingga mencipkan karakter lain untuk bisa lari dari diri sendiri dan menjadi 'orang lain' yang lebih kuat dan tegar atau malah karakter yang mendorongnya untuk bunuh diri,
Keadaan keluarga seperti sifat Ayah dan Ibu yang 180° bertolak belakang dan kedua sifat tersebut turun bersamaan dalam diri anaknya yang pasti akan sering membuat bingung teman2nya kelak,
Hasil imajinasi dunia mimpinya yang semakin menjadi-jadi sehingga out of control dari Kepribadian Utamanya sendiri.

Mungkin pembaca masih ingat kisah 24 wajah Billy Milligan yang sempat menggemparkan Amerika, dia adalah seorang laki2 tapi juga seorang perempuan, dia adalah seorang anak dewasa tapi juga seorang anak2, Billy yang memang punya talent melukis telah membuat coretan2 tentang 24 wajah dan nama2 yang muncul secara tidak terduga dan ke 24 kepribadian yang terjebak dalam tubuh Billy ini telah membuat pusing banyak orang awan bahkan para ahli jiwa sekalipun. Kronologis proses penyembuhannya yang bisa dibilang extra-ordinaire menjadi nilai tambah dibandingkan kisah Sybil, seorang guru TK dengan 16 kepribadian ganda yang dimilikinya.

Gangguan jiwa kerap sekali tidak disadari penderitannya, bahkan oleh pihak keluarganya sekalipun, seperti penderita kelainan seksual misalnya yang bisa berubah menjadi pelaku criminal karena tega membunuh korbannya, orang2 yang sulit beradaptasi karena kepercayaan dirinya yang begitu rendah sehingga tergantung pada miras, ganja dsb.. untuk bisa merasa lebih rileks ketika harus berada di lingkungannya lama2 bisa menjadi pecandu dan memulai aksi mencuri/berbohong demi memenuhi rasa ketagihannya.. Juga hal2 lainnya yang pada akhirnya menjadi mimpi buruk bagi para korbannya dan masyarakat disekelilingnya karena gangguan yang semakin kronis dalam diri si penderita akan semakin sulit ditangani alias butuh proses lebih panjang dan lama dengan bantuan terapi psikiatris yang tentunya membutuhkan biaya tidak sedikit.

Tidak jarang kadang2 kita merasa tidak sedang menjadi diri sendiri, selama kita tidak terjebak di dalamnya hal tersebut masih tergolong normal dan bukan berarti menderita multiple personality yang dulu dikenal dengan sebutan Multiple Personality Disorder (MPD) tapi sekarang orang lebih sering menyebutnya DID (Dissociative Identity Disorder) karena banyaknya ego yang berbeda (alter ego) yang mana masing2 ego memiliki: jiwa, kelakuan, perasaan, ke-exist-an yang independent dll layaknya sebuah pribadi utuh.

Ego2nya bisa ‘keluar’ dalam waktu bersamaan, tapi juga bisa dalam waktu yang berbeda, misalkan kali lain A bilang/menulis B adalah temen yang menyenangkan dan A tidak segan menyanjung/membelanya, namun kali lainnya A akan menyerang B seperti musuh bebuyutannya, dan disaat lainnya lagi A akan menjadi bijak dan bisa menjadi penengah untuk menyelesaikan masalah yang ego2 A ciptakan untuk ‘membela/menyerang’ B.

Sangat membingungkan ya.. apalagi untuk orang2 awam seperti kita yang tidak pernah bergelut dalam pendidikan formal yang mengarah kesana, karena memang sulit sekali untuk memahami jalan pikiran mereka, tapi ada baiknya kita tahu sedikit tentang hal tersebut agar tidak terjebak atau paling tidak bisa memaklumi para penderita yang kita kenal dan bisa berempati untuk mereka. 
materi referensi:
http://id.wikipedia.org/

3 komentar:

  1. saya Pria umur 26 thn mempunyai pacar yang berumur 22 thn dan memang dya pernah di priksa oleh ahli psikiater. dan ternyata sang ahli tersebut memberikan pernyataan klo dya mengalami pemecahan kepribadian. kadang dya bisa menjadi org yang sangat bijaksana dan kadang dia bisa menjadi beringas dengan kata2 nya yang sangat kasar. beberapa hari kemarin dya bilang sangat sayang beberapa hari kemudian dya bilang sudah cukup dan tak mau menjalani hubungan lagi.
    apa saran yang harus saya lakukan untuk menghadapi posisi tersebut? berubah 180 derajat dalam sehari sudah pernah terjadi beberapa kali. saya sangat sayang dengan nya dan saya sudah sangat bersabar menghadapi nya. boleh minta saran nya,trimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ehm... lebih baik, ikut terapis tuk penderita DID. tapi tanya dulu ma orang'y mau ga coz da jg yg ga mau dateng ke psikeater karena takut kehilangan kepribadian lain dia dan takut akan melahirkan kepribadian yg tidak bisa diajak berunding, kepribadian yg bersifat negatif... saran aq itu sih... :)

      Hapus
    2. Langkah pertama adalah, Anda harus mengenal karakter-karakter pada alter-alter egonya yang lain... Buat semua alter egonya itu percaya pada Anda dan kemudian, Anda bisa membawanya ke psikiater untuk disatukan kembali... Tergantung nasib dan kerja sama dari si pasien sendiri... Jika si pasien mau bekerja sama dan mau diajak ke psikiater, dalam waktu singkat semua alter ego itu bisa disatukan....

      Hapus